Viral Pintu Rumah Ditembok Gegera Jemuran di Tuban, Begini Penjelasan Camat

Viral rumah ditembok saudara di Tuban (Foto / Istimewa) Viral rumah ditembok saudara di Tuban (Foto / Istimewa)

TUBAN : Camat Tambakboyo Ari Wibowo menanggapi soal tanah dan viralnya kasus perselisihan antar keluarga di Dusun Karang Tawang, Kecamatan Tambakboyo, Tuban. Perselisihan itu berujung penutupan akses jalan keluar masuk rumah milik Tina yang ditembok oleh saudara sepupunya yakni Sulis. Sulis mengklaim bahwa tanah yang ditempati oleh Tina merupakan tanah ahli waris miliknya.

Ari menjelaskan bahwa status tanah di rumahnya Tina ke utara arah pantai merupakan milik negara bukan seperti yang disampaikan oleh Sulis.

“Dari dulu orang – orang desa di Tambakboyo khususnya di pinggir pantai hampir semuanya membersihkan wilayah pantai tersebut, jadi seakan akan itu miliknya. Sehingga kadang – kadang orang dulu itu menceritakan ke anak – anaknya ini milik saya biasanya gitu,” katanya, Senin 22 Mei 2023.

Ari sapaannya menegaskan bahwa tanah tersebut secara sah milik negara, sepanjang pantai sekian meter itu pasti milik negara. Artinya secara etika dengan dibangun tembok didepan rumah seperti itu sangatlah tidak etis.

baca juga : Lompat dari Perahu Penyeberangan, Warga Lamongan Hilang Terseret Arus Bengawan Solo

“Kami dari Forkopimka sebisa mungkin nanti memediasi, permasalahan dari sisi bu Sulis seperti apa, dari ibu Tin juga seperti apa, nanti kita pertemukan,” ucap Ari.

Tak hanya itu, Ari juga mengungkapkan pihak Forkopimka maupun Kepala Desa (Kades) tidak pernah sekalipun koordinasi soal penembokan tersebut, tiba – tiba ada video viral di media sosial. “Kami gak tahu, tiba – tiba viral baru tahu. Kalau diukur itu memang Desa ngukur tanah milik pribadi kalau tanah negara Desa tidak punya wewenang itu,” paparnya.

Ari berharap kasus tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan, sebab bagaimanapun keduanya masih kerabat, sehingga sebisa mungkin secara keluarga bisa selesai. “Jangan sampai ini masuk ke ranah hukum,” tutur Ari Wibowo.

Lebih lanjut, perselisihan antar keluarga memang sudah lama, seringnya masalah kecil menjadi cekcok sampai dengan hari ini. Sehingga puncaknya kemarin salah satu yang punya rumah punya hajatan.

baca juga : Kumpulkan Uang Selama 40 Tahun, Pasutri Penjual Tahu di Lumajang Pergi Haji

“Karena ada persoalan jemuran itu, langsung di bangun tembok tepat didepan akses masuk, sebetulnya Sulis kan tahu kalau mau ada gawe (hajatan) apalagi rumahnya berhadapan,” terang Ari.

Saat ditanya apakah ada unsur kesengajaan, kata Ari bisa jadi iya sebab ada hajatan, namun malah menjemur pakaian di depan rumah yang punya hajat. “Tapi sebelum – sebelumnya juga sudah banyak cekcok, Pemerintah Desa juga sudah berusaha mendamaikan, masih seperti itu,” pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait