Punya Utang Puasa selama Bertahun-tahun? Begini Cara Membayarnya

Ilustrasi: Pixabay Ilustrasi: Pixabay

Jakarta: Bulan Ramadan 2022 tinggal menghitung hari lagi. Puasa Ramadan merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam.

Apabila memiliki utang puasa Ramadan karena kesengajaan atau faktor tertentu, tentu wajib untuk menggantinya. Kewajiban ini sesuai dengan isi surat Al-Baqarah ayat 184:

"(yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

BACA: 8 Keistimewaan Penghafal Al-Quran di Dunia dan Akhirat

 

Lantas bagaimana cara membayar utang puasa Ramadan yang telah tinggal selama bertahun-tahun? Dirangkum dari Inibaru.id, berikut cara membayar utang puasa Ramadan selama bertahun-tahun:

1. Puasa qadha dan membayar fidyah

Menurut Ustaz Adi Hidayat, lebih baik membayar utang puasa dengan melakukan puasa qadha atau puasa yang dilakukan di bulan-bulan selain Ramadan. Meski begitu, Ustaz Adi juga menyebut ada pendapat berbeda di kalangan para ulama mazhab terkait hal ini.

Ulama dari kalangan mazhab Maliki, Syafi’i, serta Hambali menyebut utang puasa Ramadan harus diganti dengan puasa qadha sekaligus dengan membayar fidyah.

"Pendapat dari kalangan mazhab Maliki, Syafi’i, juga Hambali. Orang yang meninggalkan puasa ini ditambah fidyah. Mayoritas ulama berpendapat menggabungkan keduanya,” tutur Ustaz Adi.

2. Hanya puasa qadha

Pendapat lain dikatakan dari ulama kalangan Hanafi. Bila telah meninggalkan puasa selama bertahun-tahun, tidak diwajibkan membayar fidyah.

"Menurut Abu Hanifah, kalau Anda ingin mengqadha, maka Anda mengqadha, tidak harus menambahkan fidyah, sekalipun qadha itu yang diutamakan, bukan fidyah-nya,” jelas Ustaz Adi.

Pendapat serupa diungkap cendikiawan Quraish Shihab. Dia memberikan contoh ibu yang harus meninggalkan puasa Ramadan karena kondisi hamil dan menyusui. Adapun keringanan itu memilih melakukan puasa qadha atau membayar fidyah saja.

"Berpuasalah semampunya. Jika tidak mampu, bayarlah fidyah akibat ketidakmampuan itu sambil memohon ampunan kepada-Nya,” tulis Quraish Shihab dalam buku 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui.

Bagaimana jika lupa menghitung utang puasa?

Tak sedikit umat Islam yang sampai lupa jumlah utang puasa karena tidak dilakukan selama bertahun-tahun. Dalam buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah karya Nur Solikhin, menuliskan penentuan jumlah hari pengganti puasa berdasarkan perkiraan.

Baca: Bikin Cepat Lapar, Hindari 5 Makanan Ini Saat Sahur

Pelaksanaan puasa pengganti utang puasa Ramadan ini juga boleh dilakukan secara berturut-turut atau terpisah. Intinya, sesuai dengan kemampuan dan kondisi Anda.


(UWA)

Berita Terkait