Korupsi Bantuan Kemenkop UKM, Eks Wabup Pasuruan Jadi Tersangka

 Tiga orang tersangka kasus penyalahgunaan dana pinjaman Rp25 miliar dari Kementerian Koperasi dan UMKM kepada gabungan koperasi susu se Kabupaten Pasuruan (Foto / Metro TV) Tiga orang tersangka kasus penyalahgunaan dana pinjaman Rp25 miliar dari Kementerian Koperasi dan UMKM kepada gabungan koperasi susu se Kabupaten Pasuruan (Foto / Metro TV)

PASURUAN : Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pasuruan menetapkan 3 orang tersangka kasus penyalahgunaan dana pinjaman Rp25 miliar dari Kementerian Koperasi dan UMKM kepada gabungan koperasi susu se Kabupaten Pasuruan bernama PKIS Sekar Tanjung. Tersangka tersebut berinisial KN selaku Ketua PKIS, RKP alias Gagah sebagai sekretaris yang juga merupakan mantan wakil bupati (wabup) Pasuruan tahun 2013-2018, dan WN sebagai penyedia dari pihak swasta.

"Tiga tersangka diamankan Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan atas kasus tipikor pada kasus pemberian pinjaman dari Kementerian Koperasi dan UMKM kepada koperasi PKIS Sekar Tanjung dengan pinjaman Rp25 miliar," Kepala Kejari Kabupaten Pasuruan, Ramdhanu, Rabu 18 Agustus 2021.

Dalam penetapan tersangka ini, pihak kejari mengaku memerlukan waktu satu tahun penyelidikan. Barang bukti yang diamankan pun cukup banyak. Yakni berkas sebanyak 2 pikap. Ramdhanu menerangkan jika anggaran dana bergulir sebesar Rp25 miliar itu turun untuk kegiatan Tahun 2003 hingga 2004 guna mensejahterakan koperasi-koperasi susu dan peternak susu anggota koperasi. Namun dalam pelaksanaannya, dana tersebut disalahgunakan.

BACA JUGA : Korupsi RSUD Dr Harjono, Kejari Kembalikan Uang Barang Bukti Rp1,5 Miliar

"Uang tersebut yang seharusnya untuk kesejahteraan para peternak susu se Kabupaten Pasuruan, yang Rp15 miliar itu dipakai untuk membuat PT yang namanya PT Nurwy Steel Engineering. Salah satu, pengurusnya adalah pihak ketiga, yang satu DPO," ungkapnya.

Sementara itu, untuk uang sebesar Rp 10 Miliar sisanya juga tidak digunakan sesuai petunjuk teknis oleh Kementerian Koperasi dan UMKM. "Jadi tidak jelas pertanggungjawabannya. Padahal program ini diharapkan bisa sampai ke peternak," tegasnya.

Terkait lamanya pengungkapan kasus ini, jaksa mengaku membutuhkan penilaian banyak para ahli dalam menangani kasus korupsi ini "Karena posisinya kita membutuhkan banyak sekali ahli. Baik ahli dari ITS terhadap mesin-mesin pemrosesan susu yang telah dibeli, ada ahli hukum pidana dari Unair, ada ahli auditor, dari BPKP dan ada juga ahli dari KPKNL perwakilan Jawa Timur," terang dia.

Saat ini ketiga tersangka telah dititipkan di sel tahanan Rutan Bangil dan Lapas Pasuruan untuk kepentingan penyidikan. "Dalam waktu dekat ini berkas perkara akan kita kirim ke PN Tipikor Surabaya," tandasnya.

Ramdhanu mengatakan sebenarnya bendahara PKIS Sekar Tanjung berinisial S juga ditetapkan sebagai tersangka. Namun, S diketahui telah meninggal dunia.


(ADI)

Berita Terkait