Kasus Cabai Dicat, Pedagang Minta Korban Buang Barang Bukti

Warna oranye seperti cat nampak pada masakan salah satu warga, diduga warna itu didapat dari cabai yang dicat (Foto / Istimewa) Warna oranye seperti cat nampak pada masakan salah satu warga, diduga warna itu didapat dari cabai yang dicat (Foto / Istimewa)

BANYUWANGI : Kasus cabai dicat di Desa Keretan, Purworejo, Banyuwangi diduga benar adanya. Sebab, pasca viralnya kasus itu, seorang pedagang keliling mendatangi Suryati (73), korban yang membeli cabai dicat. Dia diminta membuang cabai itu dan uang pembelian cabai akan dikembalikan.

“Iya, kemarin ke sini lagi pedagangnya, saya kasih tau malah suruh buang cabainya. Kemudian uangnya mau dikembalikan,” kata Suryati, Senin 22 Maret 2021.

Meski Suryati memang mau membuang cabai itu, namun hal itu tidak dilakukan . Sebab,cucunya Agung Prasetyo Hadi melarangnya.

"Sisa cabai itu disimpan di dalam kulkas. Sekarang kulkaslnya digembok," terangnya.

Namun, akibat kejadian itu Suryati tambah khawatir. Karena salah satu cucunya itu justru dibawa polisi.

“Iya kemarin malam ke sini, sekitar jam 11 diajak oleh orang yang mengaku polisi. Ada empat orang begitu,” ungkapnya.

Tidak hanya cucunya bernama Agung Prasetyo Hadi, tapi juga sang istri ikut dibawa juga. “Ya mereka datang itu tanya soal video di facebook itu. Kemudian ditunjukkan sisa lombok dan wajannya. Kemudian mereka memeriksa dapur. Ya barang buktinya dibawa juga,” imbuhnya.

Terhitung sejak Sabtu 20 Maret 2021 dua orang anggota keluarganya itu belum pulang. Keluarga di rumah sempat khawatir karena mereka takut keduanya mendapat perlakuan tidak baik.

“Ya sudah kasih kabar kalau masih di sana,” ungkapnya.

Sebelumnya, cabai rawit diduga diberi pewarna atau dicat viral melalui unggahan video di sosial media. Dalam video tersebut menyebutkan adanya kejadian cabai digoreng warnanya tiba-tiba berubah menjadi oranye.

 

 


(ADI)

Berita Terkait