4 Keistimewaan Bulan Muharram Serta Amalannya

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id
4 Keistimewaan Bulan Muharram

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " 4 Keistimewaan Bulan Muharram, Dianggap Bulan Allah dan Ada Amalan Penghapus Dosa ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/lifestyle/seleb/4-keistimewaan-bulan-muharram-dianggap-bulan-allah-dan-ada-amalan-penghapus-dosa/2.


Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps
4 Keistimewaan Bulan Muharram

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " 4 Keistimewaan Bulan Muharram, Dianggap Bulan Allah dan Ada Amalan Penghapus Dosa ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/lifestyle/seleb/4-keistimewaan-bulan-muharram-dianggap-bulan-allah-dan-ada-amalan-penghapus-dosa/2.


Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps

SURABAYA : Sebagai bulan pembuka tahun Hijriah, keistimewaan bulan Muharram harus diketahui umat Islam. Bulan Muharram disebut juga sebagai bulan haram al asyhurul hurum atau bulan yang mulia. Selain Muharram, tiga bulan lain yang dianggap sebagai bulan haram antara lain adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab.

Kemuliaan dan keistimewaan bulan Muharram telah dijelaskan melalui firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 36.

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa". (Q.S. at-Taubah/ 9: 36).

Pada bulan Muharram, segala amalan dan perbuatan baik seperti memperbanyak shalat sunnah, berdzikir, bersedekah, dan lain sebagainya akan dilipatgandakan balasannya oleh Allah SWT.

Berikut 4 keistimewaan bulan Muharram yang dirangkum dari berbagai sumber, Rabu 27 Juli 2022 :  

Baca juga : Keutamaan dan Pahala Puasa Asyura, Berikut Waktu dan Niatnya

1. Bulan yang Mulia / Suci

Seperti yang telah tersurat dalam Surah At Taubah ayat 36, bulan Muharram adalah salah satu bulan yang suci di dalam Islam. Di bulan ini, umat Muslim dilarang untuk berperang. Hal itu sebenarnya juga ditegaskan dalam hadits dari Abu Bakrah RA yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya, zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada 12 belas bulan. Di antaranya 4 empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadil Tsani (Jumadil Akhir) dan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Bulan Allah

Bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam Tahun Baru Islam juga disebut sebagai syahrullah al Asham yang berarti bulan Allah yang sunyi. Keistimewaan ini diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, ia menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

3. Bulan yang Dimuliakan Umat Beragama

Salah satu hari yang dimuliakan pada bulan Muharram adalah hari Asyura. Puasa yang dilakukan pada hari itu adalah untuk penghormatan atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’.

Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR. Al Bukhari).

4. Puasa yang Menghapus Dosa

Setidaknya ada 3 macam puasa yang bisa dikerjakan di bulan Muharram. Puasa sunnah tersebut adalah Puasa Muharram (mulai tanggal 1), Puasa Tasu'a (tanggal 9), dan Puasa Asyura (tanggal 10). Secara khusus, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan keutamaan puasa asyura. Yang masyhur adalah dapat menghapus dosa selama setahun.

“Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, “ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa tanggal 9 Muharram (puasa Tasu'a) untuk membedakan diri dengan orang Yahudi yang hanya melaksanakan puasa tanggal 10 Muharram. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: pada saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shaum Asyura dan memerintah para sahabat untuk melaksanakannya, mereka berkata,

“Wahai Rasulullah hari tersebut (asyura) adalah hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Insya Allah jika sampai tahun yang akan datang aku akan shaum pada hari kesembilannya".

Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal sebelum sampai tahun berikutnya” (HR Muslim 1134).

“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).

Hal itu juga sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: "Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram." (HR. Muslim).

 


(ADI)

Berita Terkait