Berawal Saling Ejek di Medsos, Dua Remaja Putri di Ngawi Baku Hantam

Tengakapan layar video dua remaja putri di Ngawi terlibat baku hantam (Foto / Istimewa) Tengakapan layar video dua remaja putri di Ngawi terlibat baku hantam (Foto / Istimewa)

NGAWI : Jagat medsos di Ngawi ramai dengan video aksi dua remaja putri saling baku hantam. Diduga duel tersebut terjadi di lapangan Desa Ngale, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi. Perkelahian itu bermula saling ejek di medsos.

Dalam video, nampak tiga remaja berada di sebuah lapangan desa. Dua yang terlibat perkelahian berambut panjang terurai, sementara satu lainnya berhijab hitam dan mengenakan masker.Keduanya saling menjambak rambut hingga jatuh tersungkur.

Belum diketahui siapa yang merekam aksi tidak terpuji tersebut. Dari keterangan akun pengunggah, keduanya disebut berkelahi karena memperebutkan sesuatu. "Dugaan rebutan sesuatu seorang cewek tarung di Taman Ngale Ngawi," tulis akun Media Ngawi di kolom caption.

Postingan itu, mendapat respon suka dari 1.094 pengguna, 1.724 komentar dan 193 kali dibagikan.

Akun @angg* Am*** yang diduga sebagai salah satu remaja di video membantah perkelahian tersebut karena masalah rebutan laki-laki. Menurutnya, hal itu dipicu karena dirinya sering menerima ejekan dan fitnahan dari remaja yang terlibat pertengkaran dengannya.

"Jangan salah paham dulu ini bukan masalah rebutan laki-laki ya mas mbak. Dia ngelok-ngelokne (mengejek) saya dulu. Saya gak pernah buat masalah sama dia. Dia komen-komen status di komenan saya. Bilang saya murahan. Bilang saya open BO saya cuma minta bukti tapi dia gak ada, saya mau kasusin juga tapi dia masi 15 tahun Dan aku juga masi sekolah. Harga diri saya diidek-idek (dinjak-injak)," tulisnya.

Baca Juga : Dosen Unesa Tewas di Ruang Menyusui Stasiun Mojokerto

"Saya gak mau saya dibilang murahan, rondo, miskin dan lain-lain. Dia orang Kedunggalar. Dia kayak orang idiot ngata-ngatain saya padahal kenal dan ketemu enggak nggeh. Gitu ceritanya," lanjutnya.

Sementara itu, Kapolsek Paron, Iptu Suyitno membenarkan kejadian tersebut berada di wilayah hukumnya. Kejadian disebutnya berlangsung pada Rabu 27 Oktober 2021.

"Rabu kemarin. Tapi baru viral sekarang," ujar Iptu Suyitno.

Sampai saat ini, lanjutnya, belum ada laporan mengenai video yang beredar tersebut. Meski demikian, ia memerintahkan anggota untuk mendalami kasus itu. Sekilas, masih kata Suyitno, permasalahan bermula dari saling ejek di media sosial.

"Mungkin, barang kali anak muda pasangan yang sekiranya menurut mereka jadi idola kemudian diusili," pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait