Imbas PMK, Satgas Pangan Polda Jatim Batasi Lalu Lintas Hewan Ternak

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Tim Satgas Pangan Polda Jawa Timur (Jatim) membatasi lalu lintas hewan ternak dari dan menuju daerah wabah. Upaya ini dilakukan untuk mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tengah menyebar di empat daerah di Jatim.

Berdasarkan data Dinas Peternakan Jatim, penyakit menular pada hewan tersebut telah menyerang 1.247 ekor sapi di empat wilayah, yakni Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto. Karenanya upaya proteksi terus dilakukan agar wabah tersebut tidak menyebar ke daerah lain.

"Kami memastikan ketersediaan obat-obatan dalam rangka melanjutkan pengobatan simtomatis pada hewan ternak yang terkena wabah PMK. Kami juga melakukan pembatasan lalu lintas pada hewan ternak dari dan menuju daerah wabah serta melakukan vaksinasi pada hewan ternak yang sehat," kata Ketua Satgas Pangan Jatim, Kombes Pol Farman, Selasa 10 Mei 2022.

Baca juga : Cemburu, Pemuda Jember Tikam hingga Tewas Pria yang Bonceng Kekasih

Dia menambahkan, sejak Jumat 6 Mei 2022, Tim Satgas Pangan Polda Jatim secara proaktif sudah mengambil langkah-langkah. Antara lain berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Jatim, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), Bea dan Cukai, Balai Karantina dan Pusat Veteranian Farma (Pusvetma).

"Kami juga mengeluarkan telegram kepada jajaran Polres untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK pada hewan ternak," katanya.

Diketahui, kasus PMK pertama yang dilaporkan terjadi di Kabupaten Gresik pada 28 April 2022. Sebanyak 402 ekor sapi potong terjangkit PMK yang tersebar di 5 kecamatan dan 22 desa. Kasus kedua terjadi pada 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan. Hingga saat ini terkonfirmasi sebanyak 140 ekor sapi yang tersebar di 3 kecamatan dan 6 desa.

Sementara itu di Kabupaten Sidoarjo, kasus serupa tercatat menjangkiti 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau yang tersebar di 11 kecamatan dan 14 desa. Sedangkan kasus keempat dilaporkan terjadi pada tanggal 3 Mei 2022 di Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 148 ekor sapi potong yang tersebar di 9 kecamatan dan 19 desa mengalami indikasi terjangkit PMK.

"Secara klinis, penyakit ini tidak masalah karena tidak menular ke manusia. Perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi untuk masalah penanganan penyakit agar para peternak tidak panik," kata Farman.

 


(ADI)

Berita Terkait