Kisah Rasulullah dengan Ummu Mahjan, Wanita Tua Kulit Hitam yang Miskin

Ilustrasi Ilustrasi

CLICKS.ID: Suatu hari, Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam (SAW)  mencari Ummu Mahjan, seorang wanita tua berkulit hitam (kisah dari as-Shahih) tanpa menyebut nama aslinya, yang biasa membersihkan masjid.  

Beliau bertanya kepada para sahabat tentang keberadaan Ummu Mahjan karena tidak menjumpai di masjid.  Para sahabat pun mengabarkan bahwa Ummu Mahjan telah meninggal, dan ia telah dikuburkan.

Rasullah pun bertanya kepada para sahabat kenapa Beliau tidak diberitahu. Saat wafat, para sahabat membawa jenazah Ummu Mahjan dan menguburkannya di Baqi'ul Gharqad setelah gelap. Mereka tidak memberi tahu Rasulullah  karena saat itu Beliau masih tidur. Para sahabat enggan membangunkan Beliau.

BACA: Ismail Al-Jazari, Ilmuwan Muslim Berjuluk Bapak Robotik

Mendengar jawaban itu Rasulullah pun mengajak para sahabat untuk bergegas ke kuburan Ummu Mahjan. Beliau melakukan salat jenazah diikuti para sahabat.

Nabi pun bersabda:

Sesungguhnya kubur ini terisi dengan kegelapan atas penghuninya dan Allah meneranginya bagi mereka karena kau telah menshalatkannya. (an-Nasa'i (1/9).

Dengan tidak memberi tahu kepada Rasulullah tentang penguburan Ummu Mahjan, Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu berkata 'seolah-olah kematian Ummu Mahjan adalah hal sepele'. Padahal, tidak demikian bagi Nabi salallahu alaihi wasallam.

Meski Ummu Mahjan adalah seorang wanita tua yang lemah dan miskin, namun  Rasulullah begitu menghargainya, sehingga memperhatikannya, selayaknya terhadap sahabat Beliau yang lain.

Dalam Islam, seseorang memiliki kedudukan yang sama, tidak pandang pangkat dan jabatan maupun status sosial lainnya. Ini juga tercermin dalam salat berjamaah, siapa pun dapat salat di depan, tanpa memandang kedudukannya di masyarakat.

Sudah jelas bahwa yang mulia di mata Allah pun bukan orang yang berharta, dan memiliki status sosial yang tinggi, namun mereka yang paling bertakwa terhadap Allah subhanahu wata'ala.


(TOM)

Berita Terkait