Viral 7 Turis Asing Nyalakan Flare di Puncak Kawah Ijen, BKSDA : Tak Patut Ditiru

Penampakan 7 turis saat menyalakan flare di Kawah Ijen (Foto / Istimewa) Penampakan 7 turis saat menyalakan flare di Kawah Ijen (Foto / Istimewa)

BANYUWANGI : Video sekelompok turis menyalakan flare warna warni di puncak Gunung Ijen, Banyuwangi, viral di media sosial. Video berdurasi 22 detik tersebut menunjukkan tujuh orang wisatawan asing berpose dengan latar belakang danau kawah ijen. Saat aksi berlangsung ketujuh turis itu menggunakan masker respirator untuk pelindung.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @ijen blue fire ijen pada tanggal 27 Februari 2023. Pada salah satu video yang beredar, rekaman dilengkapi dengan informasi tanggal pengambilan gambar yakni 26 Februari 2023 pukul 07.22 WIB.

Menanggapi video itu, Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah V Banyuwangi, Purwanto, membenarkan. Namun, dia tidak mengetahui kapan peristiwa terjadi, termasuk identitas ketujuh turis tersebut. Dia menduga aksi itu dilakukan ketika kondisi pendakian ke puncak Gunung Ijen sepi.

"Mereka tidak teridentifikasi siapa saja dan dari mana," ujarnya.

baca juga : Balita di Surabaya Meninggal dalam Kamar Hotel, Tersedak Obat?

Purwanto juga mengaku belum menerima laporan atau keluhan dari pendaki lain ketika kejadian. Bahkan dia baru mengetahui adanya wisatawan menyalakan flare di puncak gunung setelah videonya viral.

"Secara aturan, tidak ada larangan tertulis soal menyalakan flare di puncak Gunung Ijen. Tapi aksi tersebut berpotensi menggangu aktivitas di puncak Ijen termasuk para wisatawan lain. Tak patut ditiru," katanya.

Hingga kini pihaknya tengah memasifkan kembali imbauan kepada wisatawan agar tidak melakukan hal-hal serupa saat berwisata ke Gunung Ijen. Imbauan tersebut salah satunya disampaikan melalui pengeras suara sebelum para wisatawan berangkat menuju puncak.

Diketahui, Gunung Ijen saat ini berstatus waspada atau level 2. Peningkatan status ini berlaku sejak Januari 2023. Sejak saat itu BKSDA Jawa Timur membatasi waktu kunjungan pendakian yang awalnya dari pukul 02:00 WIB menjadi pukul 04:00 WIB. Selain itu pihaknya juga melarang wisatawan turun ke kawah dan wajib membawa masker.


(ADI)

Berita Terkait