Panas Menyengat Surabaya, BMKG : Fenomena Equinox

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Panas menyengat melanda Kota Surabaya dan sekitarnya. Ternyata, kota Pahlawan tengah dilanda fenomena equinox. Akibatnya, suhu di kota ini terasa lebih panas dari biasanya.

Melalui rilis yang dibagikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda, suhu udara di Surabaya serta beberapa wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan sejak 23 September 2022. Terakhir suhu tercatat mencapai 35 – 36 derajat celcius.

“Hal ini disebabkan oleh fenomena gerak semu matahari yang pada tanggal 23 September 2022 lalu berada di garis equator (equinox) dan saat ini sedang bergerak ke wilayah selatan equator,” tulisnya, Selasa 27 September 2022.

Teguh menyampaikan, fenomena equinox normal terjadi secara periodik dua kali dalam setahun. Yang pertama pada 21 Maret 2022, sementara baru-baru ini terjadi 23 September 2022. “Dan tidak berkaitan dengan fenomena gelombang panas (heat wave),” lanjutnya.

Ia menambahkan, ketika matahari bergerak menuju selatan garis katulistiwa. Maka wilayah Jawa Timur akan mengalami peristiwa kulminasi utama antara tanggal 11 – 14 Oktober 2022. Yakni, biasa dikenal dengan hari tanpa bayangan.

Baca juga : Pengrajin Layangan Karakter di Jombang Banjir Pesanan

“(Karena) matahari tepat berada di atas lintang pengamat, sehingga menyebabkan bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpu dengan benda itu sendiri,” katanya.

Di bulan Oktober nanti kata Teguh, suhu udara Kota Surabaya diperkirakan akan semakin terasa panas. Begitu juga dengan wilayah lain di Jawa Timur.

Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar ruangan dalam waktu yang lama, melengkapi diri dengan pelindung, meningkatkan daya tahan tubuh serta banyak minum air putih supaya terhindar dari dehidrasi.

“Apalagi bulan depan akan memasuki masa peralihan alias pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan,” pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait