Niat Puasa Nisfu Syaban dan Keutamannya

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Salah satu ibadah sunnah yang sering dilakukan sebagian umat Islam ialah puasa Nisfu Syaban. Sebab, dalam sejumlah hadist, Allah SWT Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang meminta ampun, dilaporkannya amal tahunan dan pemberian rezeki. Untuk itu, sebelum menjalankan puasa keesokan harinya, umat muslim dianjurkan mengerjakan amalan-amalan saleh, seperti membaca Surat Yasin, shalat sunnah mutlak, memanjatkan doa di malam harinya.

Tahun ini, Nisfu Syaban 2022 jatuh pada Hari Jumat, 18 Maret 2022. Namun, umat Islam sudah bisa memeringati malam Nisfu Syaban pada Kamis 17 Maret 2022 malam selepas shalat maghrib. Sebab, dalam penanggalan qamariah penghitungan hari diawali pada malam hari selepas maghrib.

Disebutkan dalam hadits bahwa di malam Nisfu Syaban, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang meminta ampun, dilaporkannya amal tahunan dan pemberian rezeki. Di malam tersebut, Muslim dianjurkan mengerjakan amalan-amalan saleh, seperti membaca Surat Yasin, shalat sunnah mutlak, memanjatkan doa dan puasa nisfu Syaban pada keesokan harinya. Dalil malam Nisfu Syaban disebutkan dalam Kitab Sunan Ibn Majah juz 1 halaman 444, hadits nomor 1388:

Baca juga : Sambut Ramadan, Ini 4 Amalan yang Bisa Anda Lakukan

Niat Puasa Nisfu Syaban

Sebelum menjalankan ibadah Puasa Nisfu Syaban, Muslim perlu mengetahui bacaan niatnya. Berikut lafal Niat Puasa Nisfu Syaban.

"Nawaitu shauma ghadin 'an syahri sya'ban sunnatan lillaahi ta'ala. Artinya : Saya niat berpuasa besok dari bulan Syaban sunnah karena Allah Ta'ala"

Niat puasa itu sebaiknya dibaca pada malam hari atau setelah makan sahur. Namun, jika lupa boleh diniatkan pada pagi hari dengan syarat belum makan atau minum.

Direktur Aswaja Center PWNU Jatim, KH Ma'ruf Khozin dalam buku kecil berjudul Mana Dalil Nishfu Syaban menjelaskan,Puasa di hari ke 15 bulan Sya’ban atau siang hari Nisfu Sya’ban ada yang menyatakan bidah, namun tidak demikian menurut mayoritas para ulama: Puasa pada hari Nishfu Sya’ban tidaklah dilarang. Sebab termasuk hari-hari purnama atau ayyamul bidh (tanggal 13-14-15 Hijriyah) yang dianjurkan untuk berpuasa di setiap bulan.

Sungguh telah ada perintah puasa pada pertengahan Sya’ban secara khusus. Disebutkan dalam Sunah Ibnu Majah dengan sanad yang dlaif: Diriwayatkan dari Ali, dari Nabi :

“Jika ada malam Nishfu Sya’ban maka ibadahlah di malamnya dan puasalah di siang harinya. Sebab (rahmat) Allah lturun di malam itu sejak terbenam matahari ke langit yang paling dekat. Allah lberfirman: “Adakah yang meminta ampunan maka Aku ampuni dia, adakah yang minta rezeki maka Aku beri dia rezeki, adakah orang yang diberi musibah maka Aku sembuhkan, dan bentuk permintaanpermintaan yang lain, hingga terbit fajar” (Lathaif Al-ma’arif 1/151).

Keutamaan Puasa Nisfu Syaban

Puasa Nisfu Syaban memiliki banyak keutamaan sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits Nabi SAW. Dikutip dari Pusat Kajian Hadis, Imam Tirmidzi meriwayatkan bahwa puasa Syaban termasuk di dalamnya Nisfu syaban merupakan puasa yang terbaik setelah Ramadhan.

Meski hadis di atas dhaif atau lemah, Muslim tetap boleh menjalankan ibadah puasa sunnah tersebut. Dalam hadis lain yang sahih, Rasulullah SAW melakukan puasa di bulan tersebut. Namun ada batas waktunya, yaitu sampai dengan tengah bulan Syaban atau tanggal 15. Demikian penjelasan mengenai niat puasa nisfu syaban yang bisa diamalkan muslim.

 


(ADI)

Berita Terkait