Geger!, Purnawirawan TNI Diduga Dibunuh di Rumah Makan IBC Gresik

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

GRESIK : Mantan anggota TNI, Serma (Purn) Sumardi (54) ditemukan tewas di gudang rumah makan Ikan Bakar Cianjur (IBC) Jl Veteran, Gresik. Saat ditemukan, korban tewas dengan kondisi kepala merunduk, bibir kiri terluka, leher terjerat tali selang sebesar ibu jari dan tubuh tersandar di dinding gudang. Dugaan kuat korban dibunuh.

Meski ada tanda-tanda kekerasan, namun polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban yang akrab dipanggil Ambon itu.  Polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah korban. “Masih nunggu hasil visum dari rumah sakit,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik, Iptu Wahyu Rizki.

Sehingga polisi masih pada dugaan awal yakni korban tewas karena bunuh diri. "Kami belum bisa menyimpulkan ke arah sana (pembunuhan,red). Hanya saja penyelidikan masih terus berlangsung," imbuhnya.

Meski demikian dari olah TKP terdapat hal yang tak lazim. Menurut salah satu sumber, tidak mungkin bunuh diri menggunakan selang sebesar ibu jari. Sebab, selang sifatnya elastis sehingga kemungkinannya selang berwarna biru laut itu tidak akan mampu menahan beban fisik Sumardi yang ukuran tubuhnya cukup besar.

Selain tali selang tidak akan kuat menahan berat badan Sumardi, selang yang nampak melilit di leher mantan penerjun itu tidak terlihat melar akibat kena beban berat. Sedangkan lehernya nampak membekas melingkar diduga akibat gesekan benda keras.

Menurut sejumlah sumber, sebelum pria yang akrab dipanggil Ambon ini tewas, ia mengaku kepada teman akrabnya berinisial UG bahwa dia pernah mendapat ancaman hendak dibunuh dari saudara wanita kenalan Ambon berinisial TW melalui pesan WhatsApp. Hanya saja, kabarnya sampai hari ini handphone milik Ambon belum ditemukan.

Baca juga : Fakta Kerusuhan Aremania, 127 Tewas hingga Penghentian Liga

“Almarhum punya teman wanita. Wanita ini aslinya orang Kalimantan tetapi bermukim di Gresik. Sebelum meninggal, almarhum pernah bercerita kepada teman akrabnya dia sedang diancam seseorang yang mengaku sebagai kakak TW. Polisi seharusnya mengembangkan penyelidikan ini. Sebab ini sangat tidak wajar,” ungkap Ali Kasan, teman almarhum saat masih berdinas di Kodim 0817 yang mengaku melihat langsung jenazah Ambon.

Ali juga menceritakan, saat ganti sift pukul 06.00 pagi, teman pengganti jaga Ambon datang. Dia mengaku kepada Ali hanya melihat lampu masih nyala. Sepeda milik Ambon terparkir di joglo rumah makan. Tetapi Ambon tidak terlihat. Padahal temannya ini hendak masuk kantor untuk absen. Sayangnya kuncinya masih dibawa Ambon sehingga tidak mungkin bisa masuk.

Saat akan mengambil kain pembersih lantai yang posisinya berdekatan dengan gudang, terlihat kakinya Ambon di dalam Gudang. Lalu dihampirinya, ternyata Ambon kondisinya sudah tak bernyawa dengan leher terlilit selang berwarna biru tubuh tersandar di dinding gudang.

“Atap gudang tinggi. Kalau menggantung setinggi itu saya rasa tidak mungkin,” ungkap Ali.

Untuk diketahui, setelah memasuki masa pensiun umur 53 tahun sebagai anggota TNI di Kodim 0817 Gresik, Serma (Purn) Sumardi (Ambon) berkerja sebagai penjaga malam di rumah makan Ikan Bakar Cianjur (IBC) Jl Veteran Gresik. Ia pernah dua kali mendapat penghargaan Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Nararia dari presiden Soeharto dan tanda jasa Bantalah.

Mantan penerjun dari Lintas Udara (Linud) 501 Madiun kelahiran Kabupaten Bojonegoro tahun 1968 itu juga pernah menerima Tanda jasa kesetiaan 8 th, kesetiaan 16 tahun, kesetiaan 32 tahun, tanda jasa Satya Lencana Nararya karena tidak pernah melakukan pelanggaran. Ia juga menerima Satya Lencana Seroja setelah bertugas di Timor Timur selama 2 tahun.


(ADI)

Berita Terkait