Tekan Angka Kecelakaan, Yamaha Kembangkan Motor Anti Jatuh

 Yamaha uji coba fitur Advance Motorcycle Stability Assist System (AMSAS) (Foto / Yamaha) Yamaha uji coba fitur Advance Motorcycle Stability Assist System (AMSAS) (Foto / Yamaha)

SURABAYA : Teknologi industri otomotif terus berkembang. Beragam fitur keselamatan ditingkatkan untuk mengurangi angka kecelakaan saat berkendara. Salah satunya Yamaha yang mengembangkan fitur keselamatan canggih terbaru, Advance Motorcycle Stability Assist System (AMSAS).

Teknologi ini membuat motor anti jatuh. Motor dapat berdiri di atas dua roda, di mana pengendara tidak perlu menurunkan kaki untuk menahan keseimbangan. Ini bagian dari proyek ambisius Yamaha mencapai nol kematian kecelakaan sepeda motor pada 2050.

Dikutip dari AutoCar India, untuk mencapai ini, Yamaha menggunakan pendekatan tiga arah untuk mengembangkan alat bantu dan teknologi pengendara. Mereka juga melatih pengendara untuk meningkatkan keterampilan dan menciptakan ekosistem kendaraan yang terhubung.

Paling menarik dari ketiganya adalah teknologi yang dikembangkan Yamaha mencegah kecelakaan dan mengurangi kerusakan. Tanda-tanda pertama terlihat pada Tracer 9 GT+ yang debut di EICMA. Motor ini dilengkapi fitur adaptif cruise control dan sistem penghindaraan tabrakan.

baca juga : Tak Boleh Asal Pasang, Mengenal Jenis Polisi Tidur dan Aturannya

Tapi itu baru permulaan. Paling dinantikan adalah teknologi AMSAS yang masih dalam tahap pengembangan. Untuk saat ini, sistem tersebut dapat bekerja dengan membuat motor tetap stabil pada kecepatan di bawah 5 km/jam.

Director and Senior Executive Officer, General Manager of Yamaha's Technology and Research Division Heiji Maruyama mengatakan. sistem pendukung stabilisasi sepeda motor bertujuan agar setiap orang dapat berkendara dengan tenang dan nyaman.

“Kami ingin setiap pengendara menikmati rasa kesatuan dengan mesin, memiliki ketenangan pikiran dan kenyamanan. Teknologi menstabilkan postur kendaraan dalam situasi di mana keterampilan mengemudi pengendara yang tinggi diperlukan pada kecepatan di bawah 5 km/jam,” kata Maruyama seperti dilansir dari Response.


(ADI)

Berita Terkait