PON di Papua Habiskan 200 Ribu Vaksin

Grafis situasi covid-19 di Indonesia. (medcom) Grafis situasi covid-19 di Indonesia. (medcom)

JAKARTA: Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua, pada 2-15 Oktober 2021 membutuhkan sedikitnya 200 ribu vaksin. Saat ini, kebutuhan vaksin itu dinyatakan aman. 

“Butuhnya sekitar 200 ribu untuk Oktober, itu sih pasti bisa dipenuhi harusnya sejak Juni jumlah vaksinnya kita insya Allah akan cukup,” ujar  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin,  dalam pernyataan resminya, Sabtu 17 April 2021. 

Kewajiban vaksinasi bagi atlet, ofisial, panitia pelaksana, hingga masyarakat di sekitar lokasi pertandingan (venue) ialah syarat yang ditetapkan Panitia Besar PON XX Papua dengan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat. Hal itu dilakukan baru penularan covid-19.

Menkes Budi mengakui, suplai vaksin saat ini terbatas lantaran embargo vaksin di negara-negara produsen vaksin, termasuk India yang memproduksi vaksin Astrazeneca. Karena itu, stok vaksin yang saat ini ada didorong terlebih dahulu bagi kaum lanjut usia (lansia) sebagai kelompok rentan terpapar covid-19.

Saat rapat kerja bersama dengan DPR, belum lama ini, Menkes Budi mengungkapkan, ada 100 juta dosis vaksin Covax dan Astrazeneca yang statusnya menggantung, pascaembargo.  Di tengah ketidakpastian ini, Menkes melabuhkan harapannya pada vaksin Merah Putih. Budi berharap dua dari enam kandidat vaksin siap diproduksi pada 2022. 

“Kami akan dorong supaya penelitian dan uji klinisnya lebih cepat,” ujar mantan bankir itu.

Hingga kemarin, jumlah penerima dosis pertama vaksin covid-19 di Indonesia bertambah 95.060 orang menjadi 10.801.244 orang. Sementara itu, penerima dosis kedua tercatat 5,8 juta orang, menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

Angka itu masih jauh sekali dari target 40 juta tahap pertama hingga Juni 2021, atau total target vaksinasi sebanyak 181 juta orang (70% penduduk) sebagai syarat herd immunity. 


(TOM)

Berita Terkait