Dipercaya Mampu Usir Pagebluk, Warga Mojokerto Kompak Gantungkan Air Warna-Warni

Air warna-warni diperacaya mampu usir pagebluk covid-19 (Foto / Metro TV) Air warna-warni diperacaya mampu usir pagebluk covid-19 (Foto / Metro TV)

MOJOKERTO : Warga Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto memiliki kepercayaan unik. Mereka menggantungkan air warna-warni di depan rumah dan pepohonan untuk mengusir pagebluk covid-19. Warga berharap dengan pemasangan air warna-warni tersebut, wabah virus koron segera berlalu.

Tradisi pemasangan air warna-warni di depan rumah dan pohon sudah dilakukan warga sejak tahun 70an saat terjadi pagebluk atau wabah penyakit melanda. Air warna-warni di dominasi warga merah sama dengan warna darah.

“Air warna-warni itu dipasang di teras rumah dan pepohonon lingkungan sekitar,” kata Ayu warga setempat, Kamis 22 Juli 2021.

Dia menjelaskan, air warna-warni yang dipasang di depan rumah dan pohon menggunakan pewarna makanan. Caranya, air bersih yang telah diberi pewarna makanan dimasukan ke dalam plastik beraneka ukuran.

“Jika penyakit datang ke rumah-rumah warga, penyakit tersebut meminum air warna merah mirip dengan minum darah manusia. Tradisi yang dilakukan warga ini karena saat ini warga yang terpapar covid-19 masih terus meningkat, apalagi disusul dengan tingkat kematian warga,” katanya.

BACA JUGA : Pacitan Zona Merah Tsunami, BMKG Sarankan 4 Langkah Strategis

Menurut Ayu, warga setempat menganggap sebagai masa aratan (wabah), sehingga banyak yang terpapar dan menimbulkan kematian. Sehingga kemunculanya harus ditolak dengan usaha manusia. Tradisi memasang air warna-warni itu telah turun temurun dilakukan warga sejak tahun 70an lalu di saat wabah penyakit melanda.

“Karena itu, warga desa buat tolak bala supaya selamanya ndak ada penyakit. Udah lama dari mbah-mbah dulu mengikuti tradisi sejak jama dahulu kata nenek saya sejak tahun 70 sudah ada,” imbuhnya.

Warga lainnya, Soimah mengatakan, warna merah diibarakan darang sehingga penyakit meminum air warna merah tersebut. “Darah merah dan petak diambil penyakit tersebut penyakitnya masuk ke air merah, ya itu saja dan selamatan supaya selamat. jaman lama namanya aratan. Penyakit araan itu ada orang meninggal tiap minggu saya suruh menyebar kacang hijau digoreng dan yang mati supaya tidak beruntun,” katanya.

Selain memasang air warna-warni, warga juga akan menggelar selamatan dengan membawa sejumlah makanan. Adapun makanan yang disuguhkan dalam selamatan nantinya adalah nasi karak, nasi kuning, klanting warna-warni, jajanan tradisional, dan polo pendem.

 


(ADI)

Berita Terkait