Tekankan Pentingnya Keterampilan Negosiasi hingga Teladani Sosok Ki Hajar Dewantara

Konjen RI di Frankfurt, Acep Somantri saat menyampaikan pentingnya negosiator handal untuk menghadapi segala persolaan (Foto / Atase Polri KBRI Berlin) Konjen RI di Frankfurt, Acep Somantri saat menyampaikan pentingnya negosiator handal untuk menghadapi segala persolaan (Foto / Atase Polri KBRI Berlin)

JERMAN : Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman atau Die Vereinigung Indonesischer Studenten menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di Ferien Dorf, Herbstein di Negara Bagian Hessen, Jerman Minggu 13 Mei 2023. Kegiatan yang dihadiri 80 peserta itu dihadiri, Konjen RI di Frankfurt, Acep Somantri.

Dalam kesempatan itu, Acep Somantri menjelaskan pentingnya memiliki dan melatih keterampilan bernegosiasi dalam menjalani kegiatannya sebagai mahasiswa di Jerman. Hal ini dibutuhkan untuk memudahkan mengatasi masalah yang dihadapi sehari-hari,

“Hindari sikap arogan, menghina lawan, menggunakan kekerasan, show off pribadi atau bahkan marah, karena pasti hal tersebut akan merugikan diri sendiri dalam bernegosiasi,” katanya.

Acep kemudian berbagi pengalaman tentang bagaimana diplomasi kesehatan dapat dijalankannya ketika menjabat sebagai Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Kesehatan pada periode 2017-2020 lalu.

“Kompetisi dengan banyak negara untuk mendapatkan akses dan distribusi vaksin ketika awal pandemik Covid-19 menjadi pertaruhan negosiasi dan diplomasi kesehatan yang besar bagi Indonesia untuk bisa mengatasi krisis kesehatan dunia tersebut, dan hasilnya Indonesia bisa mendapatkan vaksin secara berkelanjutan sehingga dapat mencapai kekebalan komunal,” terangnya.

baca juga : Narapidana di Jatim Jual Karya dan Hasilkan Uang Rp990 Juta

Dalam mempersiapkan diri untuk bernegosiasi, Acep bahkan harus belajar mendalam tentang hal-hal teknis berkaitan vaksin dan kesehatan global yang memang bukan menjadi disiplin ilmunya sejak awal berkarir di Kementerian Luar Negeri 25 tahun yang silam.

Di kesempatan yang sama, Atase Polri KBRI Berlin, Jerman, Kombes Pol Shinto Silitonga mengajak peserta meneladani kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara. Sosok yang dikenal sebagai Pahlawan Nasional itu memiliki semboyan Tut Wuri Handayani, Ing Madyo Mangun Karso dan Ing Ngarso Sung Tuludo itu mencontohkan bagaimana sosok pemimpin tersebut.

“Seorang pemimpin harus menjadi contoh bagi anggotanya, dapat menjadi mitra yang egaliter dan memotivasi dari belakang untuk kemajuan bersama,” kata Shinto.

Kepemimpinan, menurut Shinto harus dilatih mulai dari memimpin diri sendiri, apalagi sesuai data dari DAAD, tiap tahun ada lebih dari 40% mahasiswa asing yang alami kegagalan dalam menuntaskan pendidikannya di Jerman akibat shock culture.

“Kuliah dan bekerja di Jerman tentu menjadi added value dibanding mahasiswa dan pekerja lain, sehingga latihan memimpin diri sendiri menjadi modal kuat untuk berhasil tidak hanya dalam proses adaptasi namun juga dalam menghadapi pendidikan dan permasalahan dalam pekerjaan masing-masing,” tambah mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya itu.

baca juga : KH Abdul Chalim Leuwimunding, Ayahanda Kiai Asep Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Seperti halnya Acep, Shinto juga berbagi pengalaman ketika memimpin hampir 1.000 polisi di Polres Gowa pada 2017 lalu yang hanya dalam 1 tahun persiapan, kemudian berhasil menjadi satu-satunya Polres di Polda Sulawesi Selatan yang mendapat predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK) pada Desember 2018.

“Pendekatan informal, belajar dengan pola simulasi, bangun team work yang solid, menjadi kunci keberhasilan dalam memainkan kepemimpinan di Gowa ketika itu,” pungkas perwira yang juga pernah menjabat sebagai Kabid Humas Polda Banten itu.


(ADI)

Berita Terkait