Kasus Keracunan Makanan Jombang, Dinkes : Semua Makanan yang Dikonsumsi Mengandung Bakteri

Dinkes Jombang mengambil sampel di rumah keluarga yang tewas keracunan (Foto / Metro TV) Dinkes Jombang mengambil sampel di rumah keluarga yang tewas keracunan (Foto / Metro TV)

JOMBANG : Penanganan kasus satu keluarga keracunan di Dusun Grudo, Desa Madiopuro, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, terus berlanjut. Kini uji laboratorium sejumlah sampel makanan dan minuman yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang sudah keluar. Hasilnya diketahui, faktor higienisitas serta pengolahan makanan diduga jadi penyebab keracunan.

Subkoordinator Surveilans dan Imunisasi Dinkes Jombang Puguh Saneko mengatakan hasil laboratorium itu sudah keluar 18 April 2022. Dari sampel makanan yang dikirim pihaknya ke laboratorium, seluruhnya menunjukkan hasil positif tercemar bakteri. Baik pada sisa tulang ayam goreng, maupun sisa telur dadar, mie serta bumbu papeda.

Pada sampel tulang ayam mengandung bakteri Enterococcus faecalis dan Salmonella parathyphi A. Sedangkan sampel mie goreng, mengandung bakteri Staphylococus Intermedius dan proteus mirabilis. Pada sampel telur dadar ditemukan bakteri staphylococcus aureus serta proteus mirabilis dan Sampel saus papeda ditemukan bakteri Enterococcus faecalis.

“Seluruh bakteri itu adalah bakteri yang menyerang pencernaan. Namun yang paling dominan bakteri pada ayam. Ini dugaan kami yang mengakibatkan para korban mengalami diare,” ungkapnya, Kamis 21 April 2022.

Baca juga : Guru di Banyuwangi Cabuli 5 Siswa, Modusnya Beri Nilai Bagus

Lalu pada sampel air sumur yang diambil petugas, juga ditemukan adanya kandungan bakteri E Coli. Bakteri ini juga diduga ikut memperparah keracunan keluarga. “Artinya selain pada pengolahan pangan, kami melihat ada permasalahan pada higienitas sanitasi di rumah itu,” terangnya.

Dalam pengecekan sebelumnya, ditemukan petigas bahwa kondisi sumur utama hanya berjarak lima meter dari septic tank di rumah itu. Padahal jarak idealnya 10 meter. Ini juga bisa jadi salah satu penyebab terjadinya keracunan.

Puguh menyebut, hasil laboratorium akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan apparat kepolisian dan stakeholder lain untuk tindak lanjut kasus. “Jika dibutuhkan kami siap untuk koordinasi juga dengan kepolisian, karena mereka (polisi,Red) kan juga melakukan uji sendiri,” pungkasnya.

Sementara itu, hingga kemarin tiga korban yang sempat dirawat di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung telah dinyatakan sehat dan pulang ke rumahnya. Baik Slamet Mochammad Yusuf, Sujik Mistiari juga Mareta Putri Regina, seluruhnya telah kembali beraktivitas normal.

“Ketiganya sudah pulang sejak Selasa (19/4) sore, sudah sehat dan aktivitas normal kembali,” ungkap Sudiono, Kasun Grudo, Desa Madiopuro.

Seperti diberitakan sebelumnya, satu keluarga di Dusun Grudo, Desa Madiopuro, Kecamatan Sumobito mengalami keracunan sejak Minggu (10/4) lalu. Lima orang korban adalah satu keluarga. Yakni, Slamet Mochamad Yusuf (33), Sujik Mistiari (33), Asmiadi (72), Mareta Putri Regina (13) dan Savara Malaika Bilqis (7).

Satu orang lain yang merupakan tetangganya bernama Sutaji (47), juga sempat memakan daging ayam yang diduga menjadi biang kerok keracunan. Sutaji yang berprofesi sebagai tukang bangunan saat itu, tengah membetulkan teras rumah korban.

Keenam korban diduga mengalami keracunan setelah menyantap hidangan ayam goreng yang disajikan dengan mie, sambal dan sayur sop di rumah Mochamad Yusuf Minggu sore. Ayam diketahui sudah dibeli istri Yusuf sejak Jumat. Namun baru digoreng pada Minggu dan dibiarkan tanpa masuk freezer.

Akibat keracunan, anak bungsu Yusuf yang bernama Savara Malika Bilqis (7), meninggal dunia Selasa sore. Sementara Asmiadi, ayah Yusuf menyusul meninggal dunia pada Rabu (13/4) siang setelah sempat kritis dan dirawat di RSUD Jombang. Sedangkan Yusuf, bersama istrinya Sujik dan anak sulungnya Mareta, hingga kini masih menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah. Beruntung, Sutaji yang juga sempat jadi korban keracunan, selamat dan sudah sehat kembali.


(ADI)

Berita Terkait