DPRD Surabaya Minta Pemkot Relokasi Pedagang Pasar Krempyeng Kutisari

Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Mahfudz saat meninjau aktivitas di Pasar Kutisari Indah Utara, Kota Surabaya, Senin (8/8/2022). (ANTARA/HO-DPRD Surabaya) Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Mahfudz saat meninjau aktivitas di Pasar Kutisari Indah Utara, Kota Surabaya, Senin (8/8/2022). (ANTARA/HO-DPRD Surabaya)

Clicks.id: Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya menegur pemerintah kota setempat. Pemkot diminta merelokasi pedagang Pasar Krempyeng di RW 3 Kutisari ke Pasar Rakyat di kawasan Kutisari Indah Utara, Kota Pahlawan, Jawa Timur.

Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya, Mahfudz, mengatakan keberadaan Pasar Krempyeng yang ada di dalam perkampungan sangat mengganggu rumah-rumah yang ada di sepanjang jalan tersebut. Selain itu, Mahfudz juga menyebut aktivitas Pasar Krempyeng juga menyebabkan hilangnya fungsi jalan.

"Kami menemukan beberapa kendala yang menjadi penyebab pasar milik Pemkot Surabaya ini (di Kutisari Indah Utara) terbengkalai karena adanya Pasar Krempyeng yang ada di dalam perkampungan," kata dia, dikutip dari Antara, Selasa, 9 Agustus 2022.

Sementara itu, Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Surabaya, Devri Afrianto, mengatakan, pasar yang dibangun oleh Pemkot sejak 5 tahun yang lalu ini sebenarnya memang dikhususkan untuk merelokasi para pedagang Pasar Krempyeng.

"Pasar itu bisa menampung sekitar 150 pedagang. Desain awalnya memang untuk merelokasi pasar yang ada di RW 3 karena pasar tersebut menempati fungsi jalan. Jadi, kami memfasilitasi ini supaya bisa tetap menjaga mereka berjualan dan yang kedua mengembalikan fungsi kepentingan publik tersebut," ujar Devri.

Devri mengatakan pemkot telah melakukan sosialisasi tentang tidak adanya biaya dan membuka pendaftaran kepada para pedagang yang ingin berjualan hingga tujuh hari ke depan.

"Hingga saat ini baru enam pedagang yang mendaftar. Yang jelas tidak ada retribusi stan kemudian, biaya listrik, air hingga keamanan dan kebersihan semua masih ditanggung Pemkot," kata dia.

Bu Slamet, salah seorang pedagang di Pasar Krempyeng, mengatakan, meskipun gratis berjualan di pasar milik pemkot, dirinya enggan pindah. "Meskipun di sini ada iurannya, tapi dekat dengan rumah-rumah penduduk. Kalau di sana jauh. Meskipun gratis kalau tidak laku bagaimana," kata dia.


(SUR)

Berita Terkait