Harga Daging di Jatim Diprediksi Stabil Hingga Bulan Ramadan

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA: Menjelang datangnya bulan suci Ramadan 1442 H, pada April 2021 mendatang, harga daging sapi di Jawa Timur diprediksi tetap aman dan stabil. Sebab, para pedagang di pasar tradisional Jatim tidak terpengaruh aksi mogok di Jabotabek.

Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur, Muthowif mengatakan para jagal atau pedagang yang ada di Jabotabek sangat tergantung pada sapi eks import dari Australia yang harganya terus naik. Dari semula Rp 45.000 menjadi Rp 56.000.

"Sedangkan para jagal atau pedagang daging sapi di Jawa Timur selama ini lebih banyak memilih sapi lokal. Karena harganya lebih stabil. Di harga Rp 45 ribu sampai dengan harga Rp 46 ribu. Saya menilai sapi siap potong di Jawa Timur masih mencukupi kebutuhan permintaan masyarakat Jawa Timur sendiri, " ujarnya.

Dijelaskan Muthowif, para pedagang daging sapi di kota-kota besar, seperti Surabaya, Sidoarjo dan Kota Malang melakukan berbagai upaya agar bisa mencukupi kebutuhan daging sapi segar di pasar-pasar tradisional.

Salah satunya, para pedagang tidak lagi tergantung pada sentra sapi dari daerah tertentu, seperti Seperti Kabupaten Probolingo, Malang dan Pare Kediri. Namun sudah menyebar di berbagai daerah lain.

"Pedagang atau jagal ini sudah punya kemauan untuk membeli sapi siap potong di kabupaten yang lain, seperti dari Magetan, Blitar, Ngadiluweh dan lainnya, " lanjut Thowif.

Ditambahkan Thowif, situasi pandemi covid-19 juga mengakibatkan minimnya permintaan daging segar. Kondisi ini bisa dilihat dari terus menurunnya jumlah sapi yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH).

"Dengan adanya tidak ketergantungan pada sentra sapi tertentu dan minimnya permintaan, saya berkeyakinan sampai dengan bulan puasa, April nanti harga daging sapi di Jawa Timur tetep aman dan terkendali atau tidak akan terjadi gejolak, " ucap  mantam aktifis PMII Jawa Timur ini.

 


(TOM)

Berita Terkait