BOJONEGORO : Penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk korban dampak pandemi covid-19 di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, amburadul. Alasannya, bantuan diaggap tidak tepat sasaran lantaran masih banyak warga yang seharusnya menerima justru tidak menerima bansos itu. Hal ini menjadi perhatian dan sorotan dari kalangan aktivis hukum.
Ketua Parlement Watch Kabupaten Bojonegoro, Herry Pelupessy dengan tegas menuding cemarutnya pembagian bansos tersebut lantaran pemkab tak becus. Khususnya dalam hal pendataan data.
"Sehingga tak heran banyak keluarga terdampak pandemi covid-19 yang semestinya menerima bantuan, justru tidak bisa mendapatkannya," ungkapnya.
Selain itu, mantan anggota DPRD dari fraksi PDI perjuangan ini juga menyebut pemkab tak serius dalam menangani wabah pandemi covid-19 ini. Saat daerah lain sudah bisa meminimalisir adanya kesalahan data, Bojonegoro belum berbenah.
"Kami berharap proses penyaluran banso yang carut marut ini perlu ditinjau ulang. Supaya kedepan pemerintah lebih serius lagi dalam penanganan wabah pandemi covid-19. Sehingga tidak membuat rakyat semakin ruwet oleh keadaan," tegasnya.
(ADI)