Guru Besar UNSW Beberkan Pentingnya Kecerdasan Buatan

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA: Guru besar University of New South Wales (UNSW), Prof Dr Sreenatha Gopalarao Anavatti memaparkan pentingnya Artificial Intelligent atau kecerdasan buatan di masa depan. Nantinya, akan ada banyak permasalahan yang mampu diselesaikan dengan kecanggihan teknologi itu. Salah satu dalam bidang fuzzy sistem yang sangat bermanfaat untuk kontrol robotik.

"Di bidang industri juga tak kalah penting. Misalkan bisa dilihat saat ini penggunaan google Maps dengan teknologi AI bisa menentukan path dengan cerdas, cepat, dan tepat. Industri yang menuntut kerja cepat dan efisien," kata Sreenatha saat diundang Unusa dalam kegiatan visiting professor, Selasa 15 November 2022.

Selain prof, Sreenatha acara yang bertemakan “Intelligent Control Systems along with Path Planning and Neural Network Including Deep Neural Network” ini juga guru besar UNSWm, Berlian Al-Kindhi dari ITS dan Rizqi Putri Nourma Budiarti dari Unusa. Acara ini juga bekerjasama dengan Departemen Teknik Elektro Otomasi, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dalam program WCP (World Class Proffesor).

Sementara itu,  Berlian Al-Kindhi menjelaskan aplikasi AI dapat digunakan untuk membangun aplikasi smart city khususnya untuk mitigasi banjir di kota Surabaya. “Dengan menggunakan AI kita bisa memantau lebih cepat sekaligus bisa mengantisipasi banjir yang akan terjadi. Tidak hanya itu melalui kecerdasan buatan kita bisa membuat apa saja kebutuhan-kebutuhan masa depan yang kita inginkan untuk membuat kota cerdas,” katanya.

baca juga : Haru, 74 Napi Lapas Klas 1 Sidoarjo Bebas Serentak

Sedangkan Rizqi Putri Nourma Budiarti menjelaskan tentang implementasi kecerdasan buatan yang dimanfaatkan dalam penggunaan AI untuk pembelajaran lanjutan (deep learning). Rizqi memaparkan beberapa projek yang telah dibuat bersama mahasiswa Unusa, misalnya pemanfaatan AI dalam pendeteksian masker dan mata kantuk pada sensor kamera yang dapat digunakan sebagai alarm bagi pengemudi perjalanan jauh dalam menekan angka kecelakaan.

“Pembelajaran AI bisa dipelajari oleh siapa saja. Mahasiswa dimudahkan dalam mempelajari AI dan bisa mengimplementasikannya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Ini karena telah tersedia infrastruktur yang telah dibuat oleh Tim Google melalui google colabs dimana library machine learning sudah ada didalamnya,” kata dosen Prodi Sistem Informasi ini.

Ditambahkannya, bila ingin diintegrasikan dengan google cloud, terutama dalam penggunaan backend-nya. Mahasiswa bisa menghasilkan aplikasi dalam bentuk web development ataupun mobile apps berbasis AI.


(ADI)

Berita Terkait