Mahasiswi ITS Manfaatkan Alga Merah untuk Atasi Ruam Kulit

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Mahasiswa Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sukses memanfaatkan alga merah, Gracilaria verrucosa, sebagai losion untuk penanganan ruam kulit. Selain sebagai pelindung kulit, losion buatan mahasiswi bernama Reynafa Agustin juga mengandung antioksidan.

"Gracilaria verrucosa mengandung senyawa antibakteri dan antioksidan. Antara lain alkaloid, flavonoid, tanin, dan fenol. Selain itu karotenoid, sterol, vitamin C dan E, protein, juga asam amino. Alga ini juga mengandung senyawa antiinflamasi. Inilah yang berfungsi sebagai bahan terapi,” katanya, Senin 27 Februari 2023.

Reynafa menerangkan, temperatur udara di Indonesia yang cenderung panas daat menyebabkan berbagai efek samping berbahaya bagi kulit manusia. Karena mikroorganisme berbahaya seperti Staphylococcus spp dan Streptococcus spp umumnya tumbuh pada saat kemarau.

“Suburnya mikroorganisme tersebut biasanya menimbulkan penyakit kulit, berupa rasa gatal dan ruam kemerahan,” ujar Mahasiswi asal Departemen Kimia Industri ini.

Untuk mengatasi hal tersebut, gadis kelahiran Nganjuk ini berinisiatif untuk mengolah gracilaria verrucosa menjadi losion yang dapat mengatasi ruam kemerahan pada kulit. “Gracilaria verrucosa mampu menghasilkan agar-agar yang dapat diaplikasikan sebagai agen pengental, pengemulsi, dan stabilitator,” katanya.

baca juga : Kisah Satpam dan Istrinya Naik Haji Tahun Ini, Sempat Panik Biaya Naik

Agar dapat diolah menjadi losion, Gracilaria verrucosa perlu ditambahkan senyawa tambahan, seperti fenol dan vitamin B12. Fenol berfungsi sebagai zat antibakteri dan antioksidan. Lebih rinci, fenol dikatakan dapat melindungi kulit dari kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti suhu udara yang panas atau kelembapan yang tinggi.

"Vitamin B12 mengandung zat antiinflamasi yang tinggi, sehingga mampu memelihara proses metabolisme sel, mempertahankan sistem imun tubuh dan menghambat peradangan,” ucapnya.

Cara Mengolah

Mahasiswi angkatan 2020 tersebut memaparkan proses pengolahan alga Gracilaria verrucosa hingga menjadi losion. Alga dicuci menggunakan air demineralisasi agar bebas dari kontaminasi. Usai dicuci, direndam dan dihomogenkan dengan air demineralisasi rasio 1:1 hingga terbentuk pasta.

Proses dilanjutkan dengan mencampur bahan dasar losion yang terdiri atas asam stearat, parafin cair, pengemulsi dan cetyl. Selain itu alcohol, pasta Gracilaria verrucosa, gliserin, trietanolamin (TEA), dan air demineralisasi. Campuran tersebut akan membentuk formula losion dalam fase minyak dan fase cair.

“Setelah itu, keduanya akan dicampur menggunakan vortex mixer dengan suhu 70-75 derajat celcius,” katanya.

Untuk mengoptimalkan peran gracilaria verrucosa dalam menangani ruam kulit, pada tahap terakhir ditambahkan senyawa seng oksida dan besi oksida. Setelahnya, ia mencampurkan pasta pada proses pertama dengan bahan losion yang sudah siap.

“Usai diuji coba, losion Gracilaria verrucosa terbukti aman dan efektif untuk digunakan mengatasi ruam kulit,” ujarnya.

Melihat dari efektivitas dan potensinya dalam mengatasi ruam kulit sekaligus memberdayakan alga merah, inovasi Reynafa ini pun telah berhasil memenangkan penghargaan juara III pada Lomba Esai Maritim Day 2022 yang diadakan oleh Universitas Bangka Belitung pada 2022 lalu.

“Saya harap inovasi yang saya cetuskan ini dapat memberi kebermanfaatan dan segera digunakan secara massal,” pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait