Kenalkan Brigadir Iis Mulyani, Polwan Cantik Polda Banten yang Jadi Pasukan Perdamaian PBB

Brigadir Iis Mulyani (Foto / istimewa) Brigadir Iis Mulyani (Foto / istimewa)

BANTEN : Nama Brigadir Iis Mulyani mulai dikenal di medsos. Sosok polwan cantik asal Polda Banten ini mengukir prestasi dengan dipercaya menjadi bagian dari pasukan perdamaian dunia di bawah organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Anggota Ditreskrimsus Polda Banten ini memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Iis bergabung dalam Kontingen Satuan Tugas Garuda Bhayangkara Formed Police Unit (FPU) 2 Minusca yang ditugaskan di Bangui, Afrika Tengah. Menjadi istri dan ibu dari tiga anak, tidak menjadi halangan baginya. Walaupun sudah berkeluarga, semangat Iis tidak pernah luntur dalam memberikan yang terbaik bagi negara maupun dunia.

Dia memang sejak dulu bermimpi menjadi pasukan PBB. Impiannya ini muncul sejak menjadi anggota Polri. Dia pun berusaha merealisasikannya. "Ini merupakan mimpi saya dari dulu. Ketika ada seleksi untuk menjadi anggota PBB, saya langsung mendaftarkan diri. Alhamdulillah atas doa dan dukungan dari suami serta keluarga saya bisa lulus," ucap Iis, melalui pesan yang dikirim ke  Humas Polda Banten, Rabu 1 Agustus 2021.

Saat ini dirinya sudah hampir satu tahun berdinas di luar negeri. Berbagai tantangan pun sudah dia lalui sejak mulai bertugas 5 September 2020 lalu. "Selama menjalankan tugas di sini, sangat banyak tantangan yang saya hadapi. Apalagi ini kan merupakan daerah konflik. Kita harus siap dengan situasi-situasi yang tidak terduga saat menjalankan tugas di luar camp," ujarnya.

Iis mengatakan, dalam menjalankan tugas, Polwan dan polisi laki-laki tidak dibedakan. Setiap personel harus benar-benar profesional. "Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, semua punya tugas yang sama. Walaupun dalam situasi hati yang sedang melow dan rindu keluarga, kita tetap harus melaksanakan tugas," katanya.

Menahan Rindu Keluarga

Selama setahun, Brigadir Iis ditugaskan di Afrika Tengah, dirinya melaksanakan tugas sebagai Pasukan Taktis pada Pleton Bravo. Dalam satu peleton terbagi menjadi tiga regu. Satu regu berjumlah 10 personel gabungan dari Polwan dan polisi laki-laki. Tugasnya sudah diatur bergantian untuk melaksanakan tugas patroli di titik yang sudah ditentukan oleh pihak JTFB Commander. Bagi Iis, menjalankan misi di Afrika Tengah merupakan kebanggaan baginya.

"Saya sangat bangga bisa mendapatkan tugas misi kemanusiaan di sini. Ini merupakan pengalaman hidup saya yang tidak bisa saya lupakan," katanya.

Dia juga mengakui, selama tugas di Afrika Tengah, hal yang paling berat dan harus dia tahan saat rindu dengan keluarga. Biasanya selama dinas di Polda Banten, ketika pulang, dia bisa langsung bertemu suami dan anak. Namun sekarang, jarak mereka sangat jauh sehingga ini menjadi tantangan baginya.

"Saya harus bisa menahan rasa kangen ini, sehingga saya dapat menjalankan tugas dengan baik. Untuk itu, ketika waktu libur saya menyempatkan diri untuk menghubungi suami dan anak-anak. Alhamdulillah dengan adanya kecanggihan teknologi dapat mengurangi rindu saya," katanya.

 


(ADI)

Berita Terkait