Tingkatkan Kesehatan Santri, Unusa Luncurkan Pesantren Bersahaja

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Prodi S1 Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Unusa luncurkan program Pesantren Bersahaja. Tujuannya untuk meningkatkan gerakkan hidup sehat di lingkungan pesantren. Sehingga para santri terhindar dari penyakit serta nyaman saat nyantri.

"Level kesehatan di pesantren harus ditingkatkan, dimana langkah ini harus terus dibenahi menjadi lebih baik kedepannya," kata Rektor Unusa Prof. Achmad Jazidie, Kamis 29 September 2022.

Dalam sambutannya, Prof Jazidie mengatakan pesantren bersahaja merupakan salah satu ide pemikiran yang bagus dari Dosen maupun mahasiswa prodi S1 Kesmas. Ini sejalan dengan program Menteri Kesehatan dengan membuat Pesantren Sehat. Melalui pesantren bersahaja, Unusa mengajak kyai dan santri untuk menjadi duta kesehatan pesantren.

"Dengan langkah ini bisa berdampak pada lingkungan pesantren yang juga semakin sehat dan bersih," ungkap Jazidie.

Jazidie mencontohkan langkah kecil yang dilakukan di Jepang dengan membersihkan kotoran atau sampahnya sendiri. "Dengan langkah itu, membuat pribadi kita lebih peduli akan lingkungan tersebut," ungkapnya.

Baca juga : 926 Mahasiswa Unusa Diwisuda, 550 Berpredikat Cumlaude

Dosen Unusa, Syafiuddin mengatakan permasalahan kesehatan di pondok pesantren tersebut lebih banyak disebabkan karena air yang ada pada pondok tersebut. "Sehingga tidak jarang santri mengalami penyakit seperti kudis atau scabies yang di sebabkan karena masalah kualitas air yang digunakan," terangnya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinisi Jawa Timur, M Nyoto mengatakan saat ini pemerintah tengah serius mengatasi hal tersebut dengan memenuhi kebutuhan air bersih bagi pondok pesantren. "Sehingga santri dengan nyaman saat belajar karena air yang digunakan lebih baik," ucapnya.

Dengan adanya pesantren bersahaja, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat terbantu. "Jadi masalah ini bisa diatasi bersama untuk mengatasi permasalahan kesehatan di pesantren," ucap Nyoto.


(ADI)

Berita Terkait