Suami Dikarantina, Keluarga Pasien Positif Covid-19 Lurug DPRD Jombang

Sejumlah ibu-ibu menggelar protes di kantor DPRD Jombang. Mereka sambat terkait bantuan yang dijanjikan Pemkab Jombang yang tak kunjung terealisasi  (Foto/Metrotv) Sejumlah ibu-ibu menggelar protes di kantor DPRD Jombang. Mereka sambat terkait bantuan yang dijanjikan Pemkab Jombang yang tak kunjung terealisasi (Foto/Metrotv)

JOMBANG : Sejumlah keluarga pasien covid-19 di Jombang, Jawa Timur menggelar  protes dengan cara melurug kantor DPRD setempat. Aksi tersebut dilakukan untuk meminta pemerintah setempat memberikan bantuan pasca suami mereka tidak bisa bekerja akibat harus menjalani karantina sebagai pasien covid-19. 

Protes yang dilakukan para keluarga pasien covid-19 ini digelar di depan kantor DPRD Jombang di Jalan Wahid Hasyim Kota. Aksi protes ini, rata-rata diikuti para ibu-ibu dan para kerabat dari para pasien covid-19. 

Dengan cara berkumpul di teras lobi kantor DPRD, mereka menyampaikan sejumlah keluhan atas minimnya perhatian pemerintah setempat terhadap para keluarga pasien positif. Tak hanya soal bantuan, mereka juga mengeluhkan soal hasil tes swab para pasien yang terkesan cukup lama.  

Ibu-ibu ini mengaku pasca suami mereka dinyatakan positif covid-19, segala kebutuhan makan sehari-hari keluarga menjadi terbengkalai. Sebab, selama ini suami mereka yang menjadi tulang punggung keluarga, tidak bisa bekerja karena harus berada di ruang isolasi sejak 22 hari yang lalu.

"Kami meminta pemerintah segera memberikan bantuan ke para keluarga pasien yang saat ini kesusahan. Lagi pula, di sana suami kami juga tak diapa-apakan. Hanya makan dan olaharaga saja," ungkap salah seorang pendemo, Maria Puspitaningrum.   

Bahkan, bantuan uang yang pernah dijanjikan pemkab setempat sebesar Rp 1 juta untuk para keluarga positif covid-19, sampai hari ini belum juga terealisasi. 

Hingga saat ini kasus covid-19 di Jombang masih terus melonjak. Data gugus tugas percepatan penanganan covid-19 setempat, jumlah kasus terkonfirmasi positif mencapai 376 orang. 32 diantaranya meninggal dunia, 105 sembuh. Sedangkan jumlah PDP mencapai 107 orang. 

“Beban mereka saya yakin besar dan berat. Harapan saya tolong lha masalah janji itu harus dipenuhi, karena pasien itu butuh bahagia kalau ngga ada sumbangsih dari pemerintah kan tingkat kesembuhan akan berkurang," ungkap anggota DPRD Jombang, Syarif Hidayatullah


(ADI)

Berita Terkait