Tak Kalah Lezat, Berikut 6 Menu Takjil dari Berbagai Negara

Ilustrasi takjil saat Ramadan. MI/Ramdani Ilustrasi takjil saat Ramadan. MI/Ramdani

Clicks: Selama Ramadan, berbuka puasa tampak asing jika tidak ada takjil yang menghiasi meja makan. Meski banyak yang menyebutkan istilah tersebut, tahukah kamu arti dari kata ‘takjil’ yang sebenarnya? 

Di Indonesia, kita mengartikan takjil sebagai menu kudapan yang dimakan sesaat setelah berbuka puasa. Misalnya, es buah, gorengan, kolak pisang, hingga biji salak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil memiliki arti mempercepat dalam berbuka puasa

Kata tersebut berasal dari kata ‘ajila dalam bahasa Arab yang artinya menyegerakan. Jadi, sebenarnya takjil bermakna perintah untuk menyegerakan untuk berbuka puasa. Sayangnya, selama ini orang menggunakan kata ‘takjil’ sebagai makanan pembuka ketika mendengar azan magrib.

Nah, kalau sekarang kalian mengetahui apa sebenarnya makna dari takjil. Apakah kalian juga tidak penasaran dengan menu untuk takjil khas negara lain? 

Walaupun selama Ramadan penjual menu untuk takjil akan bergelimpangan di sepanjang jalan, bukan berarti menunya berbeda-beda. Bahkan, bisa dibilang mereka menjual makanan yang sama. Lantas, bagaimana dengan negara lain? Dilansir dari berbagai sumber, berikut deretan makanan yang biasa dikonsumsi untuk menyegerakan berbuka puasa dari berbagai negara.

1. Qatayef (Arab Saudi)

Qatayef merupakan makanan yang berasal dari Arab. Pada Ramadan, Qatayef biasa dihidangkan sebagai makanan penutup. Qatayef merupakan kue manis yang diisi dengan isian krim atau kacang-kacangan, seperti almond, kenari, hingga hazelnut. Jadi, ketika menggigitnya, kalian akan merasakan tekstur renyah dari kacang.

Berdasarkan informasi yang ada, kue ini sudah ada sejak zaman Fatimiyah, yakni sekitar 566-653 M. Makanan penutup ini dapat ditemukan di mana saja ketika kalian sedang berkunjung ke Arab pada Ramadan. Qatayef biasanya dijual di gera-gerai pinggir jalan serta rumah-rumah tangga di Syam dan Mesir.

2. Gullac (Turki)

Gullac merupakan hidangan penutup yang memiliki rasa manis dan tekstur yang agak kenyal. Kue ini terdiri atas berlembar-lembar pastry gullac yang direndam di susu hangat, taburan kacang cincang di tengahnya, serta siraman rosewater untuk menambah aroma. Tak lupa di atasnya juga ditaburkan delima, tetapi kalau di Indonesia biasanya orang menggunakan stroberi.

Warga Turki memilih gullac sebagai salah satu hindangan pencuci mulut yang biasanya hanya muncul pada Ramadan. Ada yang menyebutkan, gullac tidak dapat ditemukan di luar Ramadan karena tidak ada yang memproduksinya.

3. Bastani (Iran)

Siapa yang tidak suka dengan es krim? Menu hidangan untuk takjil ini sangat cocok untuk dibuat di rumah dan pastinya semua anggota keluarga pasti suka. Bastani adalah es krim dari Iran yang memiliki cita rasa eksotis. Komposisi Bastani terdiri atas telur, gula, air mawar, vanilla, pistachio, hingga susu. Ketika semua bahan sudah dicampurkan dengan baik, bekukan campuran tersebut hingga menjadi es krim. Tentunya, hidangan penutup satu ini menjadi salah satu kuliner favorit orang Iran karena rasanya yang segar.

4. Fattoush (Lebanon)

Kalau tadi kita membahas hidangan yang manis-manis, kini kita beralih ke cita rasa yang gurih. Fattoush merupakan salad yang berasal dari Lebanon. Salad ini terdiri atas sayuran segar dan roti pita panggang. Ciri khas dari salad ini, yakni adanya komposisi tambahan sumac, bumbu rempang yang sering digunakan pada makanan khas Timur Tengah. 

5. Chakchouka (Algeria)

Selanjutnya, kita akan membahas makanan khas dari Algeria. Chakchouka memiliki tampilan yang sangat menarik dan mengunggah selera karena warnanya yang cantik. Makanan ini terdiri atas telur, bawang, tomar, dan rempah-rempah. 

Jika kalian merasa kurang cukup kenyang hanya dengan memakan chakchouka, kalian juga bisa mengonsumsinya bersamaan dengan roti maupun nasi. Makanan ini sering dihidangkan untuk sarapan dan berbuka puasa pada Ramadan.

6. Bubur arroz caldo (Filipina)

Kalau kalian sudan bosan mengonsumsi bubur khas Indonesia, menu ini sangat cocok untuk kalian cicipi. Bubur arroz caldo asal Filipina ini memiliki cita rasa yang gurih. Bagaimana tidak? Sebelum menjadi bubur, nasi dimasak dengan kaldu yang dibuat dari daging ayam dan jahe. 

Warna dari bubur ini juga berbeda dengan yang ada di Indonesia, yakni cenderung kekuningan. Topping yang biasa digunakan, antara lain irisan bawang putih sangria, daun bawang segar, kecap asin, kecap ikan, lada hitam bubuk, hingga perasan jeruk nipis.


(SYI)

Berita Terkait