Rumah Isolasi Covid-19 Gejos Penuh, Pemkab Gresik Tambah 50 Bed dan Tenda Darurat

Kepala Dinas Kesehatan Gresik, Syafudin Ghozali tengah mengawasi pasien baru yang diisolasi di stadion Gelora Joko Samudro (Foto / Metro tv) Kepala Dinas Kesehatan Gresik, Syafudin Ghozali tengah mengawasi pasien baru yang diisolasi di stadion Gelora Joko Samudro (Foto / Metro tv)

GRESIK : Angka penyebaran kasus covid-19 di Gresik terus meningkat. Hal itu membuat ruang isolasi di rumah sakit rujukan covid penuh sejak beberapa hari terakhir. Begitu pula di Pondok Rehabilitasi Stadion Gelora Joko Samudra (Gejos) yang sudah overload. Dinkes Gresik pun mendirikan tenda darurat.

Sejak awal, Pondok Gejos memiliki kapasitas 140 bed. Disana digunakan untuk isolasi pasien kategori ringan. Hingga Minggu sore 4 Juli 2021, tercatat ada 130 pasien sedang isolasi disana. Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Gresik drg Saifudin Ghozali mengatakan, saat ini kondisi bed di Gejos dipastikan hampir penuh. Namun, tren kasus covid di Gresik belum menunjukan penurunan.

"Untuk antisipasi, kami menambah kapasitas bed di Pondok Gejos sebanyak 50 unit. Lokasinya di dalam gedung isolasi. Selain itu, kami juga sudah mendirikan tenda darurat sebanyak satu unit," terangnya.

BACA JUGA : Tinjau PPKM Darurat di Surabaya, Kabaharkam: Semuanya Sudah Mengikuti Ketentuan

Menurut perhitungan, tenda darurat itu mampu menampung sebanyak 16 unit bed. Namun sejauh ini tenda tersebut masih kosong. Tempat tidur (TT) belum dipasang disana. Meski demikian, puluhan TT itu sudah siap di dalam gedung stadion.

Ghozali mengatakan, saat ini memang bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit hampir penuh. Sejumlah RS telah menutup penerimaan pasien covid-19. Penyebabnya, selain ruang isolasi penuh, pasien-pasien banyak yang ngendon di IGD.

“Akhir-akhir ini banyak masyarakat mengeluh sulit masuk rs, karena memang penuh. Kami berupaya menambah bed, masyarakat juga harus mendukung dengan taat prokes. Tunda ngopinya di warung, ngopi di rumah saja,” ujarnya.

 


(ADI)

Berita Terkait