Hari Tanpa Bayangan Bakal Terjadi di Sejumlah Wilayah di Jatim

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

MALANG : Hari ‘Tanpa Bayangan’ atau kulminasi akan dialami di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Khusus di wilayah di Jawa Timur, fenomena itu akan diawali di 6 Kabupaten/Kota, sebelum terjadi di beberapa wilayah di Jatim.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Stasiun Geofisika Malang, Ma’muri menjelaskan, kulminasi merupakan fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomena itu disebut sebagai Kulminasi Utama.

“Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit,” kata Ma’muri, Kamis 25 Februari 2021.

Menurutnya, saat kulminasi terjadi, bayangan benda tegak akan terlihat ‘menghilang’, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Sebab itu, hari kulminasi utama disebut hari ‘tanpa bayangan’.

Ma’muri menjelaskan, kondisi itu terjadi di beberapa daerah di Tanah Air, di Jawa Timur dimulai dari Banyuwangi pada Sabtu 27 Februari 2021 pukul 11.35 wib. Sementara di Kepanjen, Kabupaten Malang akan terjadi di hari yang sama pada pukul 11.42 wib.

“Tanggal 27 Februari itu mulai dari Banyuwangi, Jember, Lumajang, Kepanjen, Blitar dan Pacitan dan nanti di Jatim ini akan berakhir di Tuban pada 3 Maret pukul 11.43 wib, ” bebernya.

Sementara di Kota Malang akan terjadi pada Minggu 28 Februari 2021 pukul 11.42 wib dan di Kota Batu pukul 11:42 wib, pada hari yang sama.

“Fenomena ini di Kepanjen dan Malang serta Batu beda karena posisi lintang bujurnya beda. Matahari ini terus bergerak semu posisi pas di Kepanjen dan malang posisi lintang bujur beda,”jelasnya.

Ia membeberkan, fenomena alam itu terjadi disebabkan bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika, sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah.

Ma’muri menyebut, mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, maka kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa.

“Di kota-kota lain, kulminasi utama terjadi saat deklinasi Matahari sama dengan lintang kota tersebut, ” pungkasnya


(ADI)

Berita Terkait