6 Bulan Covid-19 Melanda Jatim, Begini Respon Masyarakat Terhadap Kinerja Pemerintah!

Tabel survey Indopol Tabel survey Indopol

SURABAYA: Pandemi Covid-19 mulai merebak di Jawa Timur sejak April 2020 lalu dan masih berlangsung sampai saat ini. Menurut data pemprov Jatim, hingga tanggal 6 September 2020, tercatat 35.634 kasus kumulatif covid-19 dengan persentase kesembuhan sebesar 78,7%.

Meski begitu, beragam upaya pun dilakukan pemerintah daerah untuk mengatasi wabah virus korona, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Bagaimana respon masyarakat terhadap kinerja Pemprov Jatim mengatasi covid-19 ini?

Lembaga survey Indopol pun melakukan riset pada 23 hingga 28 Juli lalu untuk mengetahui respon masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam menanggulangi pandemi covid-19. Hasilnya, sebanyak 75% masyarakat Jatim menilai penanganan pemerintah terhadap para ODP, PDP, dan pasien positif Covid-19 adalah cepat dan bagus. Hal ini berimplikasi kepada tingkat kepuasan mereka terhadap kinerja pemerintah. Di mana sebanyak 68,2% masyarakat Jatim merasa puas dengan kinerja Pemprov Jatim dalam menangani Covid-19.

"Umumnya, kinerja pemerintah dalam menangani Covid-19 yang dirasakan masyarakat adalah dalam bentuk himbauan mematuhi protokol kesehatan (62,2%), pembagian masker (16,1%), penyemprotan disinfektan (9,7%), PSBB (4,9%), dan pembagian hand sanitizer (0,3%)," ujar Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto, pada Minggu malam, 6 September 2020.

Ratno menambahkan, selain melakukan survey terhadap kinerja pemerintah, pihaknya juga mencari tahu respon masyarakat terhadap performa TNI-Polri dalam menangani pandemi covid-19. Menyangkut penilaian atas kinerja Polri, dalam dua aspek, yakni membantu pemerintah dalam menangani Covid-19 dan dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

"Sebanyak 74,2% masyarakat merasa yakin dengan kemampuan Polri dalam menangani Covid-19 dan 67,7% merasa yakin dengan kemampuan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Jatim. Sedangkan 65,5% merasa yakin dengan kemampuan TNI dalam membantu menjaga keamanan dan ketertiban di Jatim," imbuh Ratno.

Dalam risetnya, Indopol juga melihat pemetaan dampak covid-19 di aspek ekonomi. Hasilnya sebanyak 57,1% masyarakat menganggap kondisi ekonomi keluarganya lebih buruk dibandingkan tahun lalu, 10,8% malah menyatakan jauh lebih buruk, dan mayoritas (65,9%) mengatakan Covid-19 sebagai penyebabnya. Mereka yang berpendapatan di bawah Rp 2 juta setiap bulan, paling merasakan penurunan ekonomi keluarga


(TOM)

Berita Terkait