Menilik Sejarah Bandar Grissee Gresik, Ikon Kota Tua yang Dihuni Perkampungan Arab dan Kolonial

Sejumlah remaja sedang menikmati sore di Bandar Grisse Gresik (Foto / Clicks.id) Sejumlah remaja sedang menikmati sore di Bandar Grisse Gresik (Foto / Clicks.id)

GRESIK : Gresik memiliki tempat wisata populer bernama Bandar Grissee. Destinasi wisata di Kota Pudak ini dibuka pada 18 Desember 2022 lalu. Tempat ini banyak didatangi oleh wisatawan karena di berbagai sudutnya banyak spot foto menarik. Bagi bagi para milenial tempat ini cukup Instagramable.

Di samping itu, Bandar Grissee punya keunikan serta keberagaman budaya dan toleransi. Ya, hal tersebut karena di sini juga merupakan kawasan berbagai etnis yaitu Kampung Arab, Pecinan, Kolonial, dan juga pribumi. Tempat ini memiliki keunikan akan keragaman budaya dan toleransi karena memiliki tiga kawasan dari beragam etnis, yaitu Kampung Arab, Pecinan, dan Kolonial.

Kampung-kampung tersebut tentu memiliki keunikannya masing-masing. Ketika berkunjung ke kawasan kolonial, berbagai bangunan dengan arsitektur Belanda dapat Anda jumpai. Salah satunya adalah Gedung Nasional Indonesia yang kini telah dijadikan cagar budaya. Adapun tempat wisata lain yang dapat dikunjungi di area ini adalah Pelabuhan Kapal Kayu dan Pantecosta.

baca juga : Lebaran Ketupat, Tradisi Peninggalan Sunan Kalijaga yang Sarat Makna

Berpindah ke kawasan Pecinan, terdapat klenteng yang diyakini sebagai klenteng tertua di Indonesia, yaitu klenteng Kim Hin Kiong. Selain itu, jika menjelajahi Kampung Arab, ada Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim. Sudah Ada sejak 1400 Masehi Berdasarkan beberapa literatur, Bandar Grissee sudah ada sejak sekitar tahun 1400 Masehi, merujuk pada zaman Sunan Giri.

Dinamakan Bandar karena lokasinya yang dekat dengan pelabuhan, dan dulunya adalah pusat perdagangan pertama di Indonesia. Ada banyak situs-situs bersejarah yang dapat dikunjungi di area ini. Salah satunya adalah makam Siti Fatimah Binti Maimun, yang konon adalah makam tertua se-Asia Tenggara.

Bagi para traveler yang ingin melihat-lihat seperti apa Bandar Grisse, dapat berkunjung di waktu kapan saja, karena tidak ada jam operasional. Selain itu, Anda tidak dikenakan biaya atau tiket masuk untuk menjelajahi kawasan ini. Namun, untuk belajar lebih dalam lagi tentang kawasan bersejarah ini disarankan agar menggunakan jasa pemandu wisata atau tour guide yang akan menjelaskan setiap sudut di tempat tersebut dan wisatawan akan diantar menggunakan kendaraan yang telah disediakan Pokdarwis.

 


(ADI)

Berita Terkait