Operasi Pasar Murah di Kabupaten Lumajang Sasar Pedesaan

Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni memantau operasi pasar murah di Desa Pandansari Kecamatan Senduro, Minggu (17/3/2024), (ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang). Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni memantau operasi pasar murah di Desa Pandansari Kecamatan Senduro, Minggu (17/3/2024), (ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang).

Lumajang: Operasi pasar murah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menargetkan wilayah pedesaan karena cenderung lebih menstabilkan harga bahan pokok di kawasan perkotaan. Selain itu, pasar murah di pedesaan menyentuh lebih banyak masyarakat.

"Pemilihan lokasi operasi pasar murah secara langsung di wilayah desa merupakan langkah strategis untuk memastikan aksesibilitas yang lebih mudah bagi seluruh lapisan masyarakat," tutur Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni, dikutip dari Antara pada Senin, 18 Maret 2024.

Indah menjelaskan operasi pasar murah di pedesaan ini diharap bisa membuat semua warga bisa mendapat komoditas harga terjangkau. Termasuk masyarakat di bagian pelosok Lumajang.

“Kegiatan operasi pasar murah itu mendapat sambutan antusias dari masyarakat dan berjalan lancar. Di hari kedua, operasi pasar murah tersebut semakin banyak yang datang," ucap Bupati Indah. 

Bupati Indah memaparkan bahwa operasi pasar murah akan berlangsung selama 8 hari di 8 kawasan kecamatan se-Kabupaten Lumajang. Bahan pokok yang disediakan meliputi beras, gula pasir, dan minyak goreng

"Stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Setiap sesi, tersedia 5 ton beras, 1 ton gula pasir, dan 600 liter minyak goreng," imbuh Bupati Indah. 

Bupati Indah menambahkan bahwa pemerintah daerah telah menerapkan pembatasan jumlah pembelian dari masing-masing komoditas. Hal itu untuk memastikan distribusi terbagi dengan adil, yakni pembelian beras maksimal 10 kilogram per orang, gula pasir 2 kilogram per orang, dan minyak goreng 2 liter per orang.

"Dengan operasi pasar itu, kami berharap harga bahan pangan tetap terjaga, terutama saat bulan Ramadhan. Pembatasan pembelian juga bertujuan agar semua warga mendapatkan bagian yang adil," terang Bupati Indah. 


(SUR)