Tidak Ada Oksigen Palsu di Tulungagung, Polda Jatim: Kadarnya Kurang!

Polda Jatim merilis dugaan beredarnya tabung oksigen palsu yang beredar di Tulungagung. (ANTARA Jatim/HO-Bidhumas Polda Jatim/WI) Polda Jatim merilis dugaan beredarnya tabung oksigen palsu yang beredar di Tulungagung. (ANTARA Jatim/HO-Bidhumas Polda Jatim/WI)

SURABAYA: Kabar beredarnya oksigen palsu di Tulungagung dibantah Polda Jatim. Dari hasil penyelidikan polisi, tabung  itu berisi oksigen asli namun kadarnya kurang.

"Kami tegaskan di sini bahwa oksigen yang viral di Tulungagung itu oksigennya asli, hanya kadarnya yang kurang," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko  di Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat 23 Juli 2021.

Gatot mengatakan Satgas Gakkum Aman Nusa II Polda Jatim dan Polres Tulungagung telah menguji kandungan isi tabung oksigen yang heboh sejak beberapa hari ini. Hasilnya, tabung tersebut berisi oksigen asli tapi kadarnya hanya 22,68 persen, jauh lebih kurang dari standar medis 99,5 persen.

Sementara Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim Kombes Pol Farman menjelaskan, oksigen yang dipakai peternak ikan Koi Tulungagung yang kemudian mati itu berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan pada 17 Juli 2021.

BACA: Waspada, Tabung Isi Oksigen Palsu Beredar di Tulungagung

BPBD memproduksi oksigen dari mesin kompresor yang biasa dipakai untuk kepentingan penyelaman. Pada tanggal 17 Juli itu, BPBD mengisi oksigen ke dalam 32 tabung ukuran 1 meter kubik dan enam tabung ukuran 6 meter kubik.

"Setelah itu BPBD tidak melakukan pengisian lagi karena kompresornya rusak," ujar Farman.

Satu tabung di antaranya yang berukuran 6 meter kubik dibawa pembudidaya bibit gurami asal Tulungagung berinisial MR. Dari dia peternak ikan Koi lantas meminta oksigen yang diisikan ke tabung ukuran 1 meter kubik.

"Karena kadar oksigennya kurang dari standar, maka ikannya kemudian cepat mati," ucap Farman.

Sementara 32 tabung oksigen 1 meter kubik dan lima tabung oksigen ukuran 6 meter kubik didistribusikan BPBD Pacitan ke RSUD dan sejumlah puskesmas di kabupaten setempat untuk penanganan pasien.
 
"Sampai saat ini tidak ada temuan dan laporan ada dampaknya kepada pasien," ujarnya.

Selain itu, sampai sekarang belum ditemukan unsur pidana dalam kasus ini. Semua pihak yang ada dalam kejadian itu tidak memiliki kesengajaan dan niat jahat. Oksigennya juga tidak diperjualbelikan.

"(Semua yang dimintai keterangan) statusnya saksi," ujar mantan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya itu.

Sebelunya, heboh oksigen palsu ini bermula dari informasi yang disampaikan kelompok peternak ikan koi dalam kemasan plastik di Tulungagung beberapa waktu lalu. Empat ekor ikan koi yang ada di dalam plastik mati setelah diisi oksigen.

 


(TOM)

Berita Terkait