Liga 1 Tidak Jelas, Pelatih dan Pemain Asing Madura United Dipulangkan

Pelatih Madura United Fabio Lefundes/ist Pelatih Madura United Fabio Lefundes/ist

PAMEKASAN:  Belum jelasnya kelanjutan kompetisi Liga 1 membuat manajemen Madura United FC memutuskan memulangkan seluruh pemain, termasuk pelatih dan pemain asing ke negaranya masing-masing.

"Pemulangan ini, karena Madura ingin memastikan kenyamanan pemain, apalagi kompetisi kita penuh ketidakpastian," kata Presiden Klub Madura United FC, Achsanul Qosasi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu malam, 29 Oktober 2022.  

Sebelumnya pada Selasa, Madura United telah melakukan adendum kontrak dengan para pemain, pelatih, dan ofisial klub. Dengan adendum kontrak itu, maka Madura United FC sudah siap dengan segala kondisi.

"Apakah kompetisi Liga 1 Indonesia akan ditunda, dibatalkan, ataupun dilanjutkan. Mereka adalah pemain profesional, harus siap dengan segala kondisi, yang penting hak dan kewajiban terpenuhi," ujar AQ, panggilan Achsanul Qosasi.

BACA: Juragan 99 Mundur dari Presiden Arema FC, Ini Alasannya

Sementara Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Zia Ul Haq, adendum kontrak yang telah ditanda tangani pemain dan pelatih pada Selasa  itu merupakan lampiran pascakontrak yang berisi tambahan klausul atau pasal untuk memperbarui beberapa ketentuan kontrak yang sudah disepakati sebelumnya.

"Madura United adalah klub Liga 1 yang membuat adendum dengan pemain dan sponsor di tengah berhentinya kompetisi sepak bola nasional di tiga level utama," kata Zia.

Upaya adendum dilakukan agar semua pihak memiliki kepastian hukum soal hak dan kewajibannya. Proses pembicaraan manajemen klub berjuluk "Laskar Sape Kerrap" dengan pemain, pelatih, dan sponsor soal adendum kontrak tersebut berlangsung selama lima hari.

"Manajemen Madura United bersyukur semua pihak yang terlibat memahami dan setuju. Dan, alhamdulillah, semua pemain setuju, pelatih tidak keberatan, sponsor memberikan dispensasi dan pemahaman," kata Zia.

Adendum kontrak yang dilakukan oleh Madura United ini untuk menepis kekhawatiran tentang hak dan kewajiban masing-masing. Perubahan kontrak tentunya berjalan jika Liga 1 musim 2022-2023 mengalami perubahan jadwal hingga pembatalan kompetisi.

Manajemen mengapresiasi kesediaan pemain, pelatih, dan sponsor yang rela mengorbankan haknya terkurangi demi kebaikan bersama. Selanjutnya, Madura United berharap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB bisa lekas memberikan kejelasan terkait kelanjutan Liga 1 2022-2023.

"Jadi, Madura United tak ingin ketidakpastian ini membuat semua pihak khawatir. Kami menghadapi musibah ini secara bersama, kami berkorban bersama, kami pun sedih bersama," kata Zia.

Saat ini, klub sepakbola berjuluk "Laskar Sape Kerrap" asuhan Fabio Lefundes ini berada di peringkat kedua dengan meraih 23 poin. Sedangkan Borneo FC berada di peringkat pertama klasemen sementara juga nilai poin yang sama.

 


(TOM)

Berita Terkait