Timnya Terdegradasi, Suporter Persela Lamongan Ngamuk hingga Geruduk Rumah Bupati

Massa suporter Persela Lamongan protes ke rumah dinas bupati (Foto / Metro TV) Massa suporter Persela Lamongan protes ke rumah dinas bupati (Foto / Metro TV)

LAMONGAN : Kondisi Persela Lamongan terdegradasi dari Liga 1 hingga dilibas Bhayangkara FC berbuntut panjang. Suporter Laskar Joko Tingkir itu ngamuk dan mengeruduk rumah dinas Bupati Lamongan. Selain meluapkan kekecewaan, massa suporter tersebut juga membawa tiga tuntutan.

"Kami meminta pertanggungjawabannya, untuk minta maaf. Kami meminta kedepannya untuk diperbaiki," kata salah satu suporter.

Massa aksi sempat brutal dan nyaris berbuat onar, untungnya dapat diredam oleh personel TNI/Polri yang berjaga. Sementara itu, mewakili Menejemen Persela Edy Yunan menyampaikan permintaan maaf kepada publik Lamongan dan mengabarkan jika Persela telah degradasi.

"Kedatangan Anda kesini karena peduli dengan Persela. Kita semua tidak berharap degradasi, sejak kemarin, kita sudah degradasi," terangnya.

Pihaknya telah berupaya maksimal, namum kondisi pandemi hingga laga tanpa suporter diakuinya mempengaruhi hasil demi hasil yang di terima Persela. "Kita sudah berupaya sekuat mungkin dengan cara apapun.Tetapi yang ada di lapangan berbeda, dan tidak bisa terwujud seperti harapan kita," urainya.

Baca juga : Persela Terpuruk, Terdegradasi hingga Dibantai BFC 4-0

Yunan berjanji, bakal berupaya mengembalikan kejayaan Persela untuk kembali berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. "Semua pihak mari di musim depan bahu membahu untuk eksis dan kembali ke Liga 1, kami manajer tidak bisa berbuat apapun tanpa bantuan semua pihak," paparnya.

Bawa Tiga Tuntutan

Setidaknya ada tiga tuntutan yang diajukan oleh elemen suporter, yakni keterbukaan kepada suporter, sikap tanggung jawab manajemen yang disampaikan CEO, dan mengenai isu Persela yang dijadikan kendaraan politik.

"Pertama, kenapa tidak transparan kepada suporter Persela. Kedua, Pertanggungjawaban yang disampaikan CEO. Ketiga, jangan sangkut pautkan Persela dengan politik," sorak salah satu suporter.

Manajemen Persela, Edy Yunan Achmadi saat menemui suporter menyampaikan permintaan maafnya dan memberi penjelasan terkait tuntutan supporter. "Kondisi anggaran memang saat ini tidak mendukung karena tidak ada masukan dari beberapa pihak termasuk penonton,” jelas Yunan.

Sementara itu, Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana mengatakan, massa memadati pendopo untuk melampiaskan kekesalan hingga memblokade jalan. Pihaknya telah berupaya menetralisir aksi dengan menerjunkan sejumlah personel.

“Mari kita bersama-sama menjaga kondusivitas Kamtibmas di wilayah Lamongan, silahkan berpendapat dengan tertib," ujar Miko.

Aksi protes membuat pagar dan kaca Sekertariat Persela dan sejumlah pot tanaman di depan Pendopo Lokantantra atau rumah dinas (Rumdin) Bupati Lamongan, rusak.


(ADI)

Berita Terkait