Jakarta: Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Dany Amrul Ichdan menegaskan pemerintah sama sekali belum memberikan uang muka atau down payment (DP) ke produsen vaksin di China.
DP baru akan diberikan oleh Bio Farma apabila sudah mengantongi rekomendasi dan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sebagainya.
“Belum memberikan DP, sama sekali kita belum memberikan DP,” kata Dany dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id yang bertajuk “Tergesa Vaksin, Berani Jamin?“ pada Minggu, 25 Oktober 2020.
Ia menerangkan, BPOM dan MUI sekarang ini sedang melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap proses produksi vaksin yang ada di pabrik Sinovac, China.
Perwakilan dari setiap lembaga tersebut masih menjalani karantina selama 14 hari di China sebelum turun langsung ke pabrik pada awal November 2020 nanti. Sehingga, diharapkan pada minggu ke-2 November sudah turun rekomendasi dari BPOM dan MUI.
Selain itu, Dany menjelaskan bahwa program vaksinasi yang direncanakan oleh pemerintah pada awal November 2020 itu merupakan rencana utama atau target yang diinginkan. Tetapi, kalau tidak memungkinkan, maka bisa saja digeser menjadi akhir November atau Desember 2020.
“Dan ini kan kendalanya research, karena research ini maka patokan kita ini yang menjadi platform adalah para ahli, para researcher. Reseacrher itulah yang menjadi kiblat kita. Kalau kiblatnya sudah bilang oke, aman dan sebagainya, ya kita akan mulai. Tapi kalo nggak ya time table-nya mundur lagi,” papar Dany.
Kemudian, terkait uji klinis vaksin covid-19 di Bandung, merujuk dari laporan Prof Kusnadi yang disampaikan oleh Dany, belum ditemukan adanya Antibody-Dependent Enhancement (ADE).
Lebih lanjut, sejauh ini vaksin juga tidak menimbulkan masalah pada 1.620 relawan yang disuntik. Sebelumnya, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) sempat menyurati Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto perihal program vaksinasi covid-19. IDI meminta program vaksinasi ini tidak dilakukan secara tergesa-gesa.
(TOM)