Mulai Agustus, 65 Ribu Keluarga Miskin di Surabaya Ditargetkan Berpenghasilan Rp 4 Juta

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

SURABAYA: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan 65 ribu keluarga miskin bisa berpenghasilan Rp4 juta per bulan mulai Agustus 2023. Ini merupakan upaya menurunkan stunting, gizi buruk dan kemiskinan di Kota Pahlawan.

"Maka sebanyak 65 ribu KK itu nanti di bulan Agustus semuanya harus bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Jadi semuanya minimal Rp4 juta per KK," kata Eri, Sabtu, 15 Juli 2023.

Eri mengatakan semua struktural Pemkot Surabaya harus bahu membahu menurunkan stunting dan kemiskinan di Surabaya. Mulai dari lurah, camat, Kepala Bagian (Kabag), Kepala Perangkat Daerah (PD), Kepala Badan, hingga para asisten dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya.

Eri juga mewajibkan mereka membuat komitmen berupa surat pernyataan kesanggupan menekan angka stunting dan kemiskinan. Karenanya, Eri meminta kepada jajarannya agar memastikan 65 ribu keluarga miskin di Surabaya harus sudah bekerja pada bulan Agustus 2023.

BACA: Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran Setinggi 3.676 Meter

"Stunting sekarang turun menjadi 615. Setelah itu yang bekerja dari orang miskin sekitar 65 ribu, yang sudah bekerja sekitar 6000-an, dan semuanya sudah terdaftar," ungkap dia.

Menurutnya, banyak inovasi yang bisa dilakukan camat dan lurah dalam memberikan intervensi pekerjaan kepada warga miskin.

"Kerja itu kan tidak harus seperti di padat karya. Tapi kan ada, diberikan rombong, gerobak, diberikan modal, setelah itu kita pantau," ujarnya.

Eri mengungkapkan komitmen dalam penurunan stunting dan kemiskinan telah disampaikannya kepada jajarannya setahun yang lalu. Komitmen ini merupakan perjanjian kontrak kinerja antara wali kota dengan seluruh pejabat struktural Pemkot Surabaya.

"Sudah saya sampaikan kepada teman-teman setahun yang lalu. Maka ini adalah perjanjian teman-teman sama saya lakukan adalah sampai bulan Agustus 2023. Jadi teman-teman ini sudah membuat surat pernyataan ke saya dan sudah dikumpulkan," ucap Eri.

Ia menyebut terdapat sejumlah poin dalam surat pernyataan yang ditandatangani pejabat struktural tersebut. Di antaranya, yakni menyelesaikan masalah kemiskinan, gizi buruk dan stunting.

Nah, apabila hingga bulan Agustus 2023 mereka tidak bisa menyelesaikannya, maka bersedia untuk mundur dari jabatannya.

"Jadi itu yang dibuat teman-teman dan mereka tandatangan. Jadi ini janji kontrak setahun yang lalu," ujarnya.

Eri menambahkan saat ini terdapat sekitar 65 ribu keluarga miskin di Surabaya. Sedangkan untuk miskin ekstrem, jumlahnya ada sekitar 3.000 keluarga. Oleh sebabnya, ia meminta hingga Agustus 2023, ribuan warga miskin tersebut sudah bekerja atau mendapatkan penghasilan minimal Rp4 juta per keluarga.

"Saya mintanya setiap keluarga itu pendapatan keluarganya minimal Rp4 juta per KK. Ini sudah dimulai sejak tahun lalu. Jadi ada yang dikasih modal, ada yang dikasih mesin jahit. Karena kemiskinan ini yang menyebabkan stunting, gizi buruk," katanya.

 


(TOM)

Berita Terkait