Korona Jatim 24 Mei : Surabaya Dekati Angka 2000 Orang Positif

ilustrasi/medcom.id ilustrasi/medcom.id

SURABAYA : Penyebaran korona di Jatim terus bertambah. Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan covid-19 Provinsi Jawa Timur mencatat tambahan pasien positif 74 orang.

Lagi-lagi, Surabaya menjadi kota yang menyumbang angka tertinggi, yakni sebanyak 48 orang. Dengan bertambahnya jumlah ini, pasien positif di Surabaya mencapai 1.975 orang. Selain jumlah positif, kasus kematian di Surabaya juga tinggi yakni 3 orang, menjadi 172 orang.  

Selain Surabaya, tambahan kasus positif juga disumbang dari yakni Sidoarjo (6), Kediri (2), Lamongan (3), Kabupaten Probolinggo (1) dan Kabupaten Pasuruan (2). Sedangkan, Bojonegoro, Bangkalan, Jember, Banyunwangi masing-masing (1).

Kemudian sisanya, yakni 7 orang berasal dari klaster baru yakni ABK kapal barang. Sedangkan untuk wilayah Surabaya Raya, yakni Gresik tak ada penambahan pasien positif. 

Secara total, data yang masuk ke Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur secara keseluruhan mencapai 3.642 orang. 

Terkait dengan pasien sembuh dari infeksi virus Corona di Jatim saat ini mencapai 489 orang (13,43 persen) atau bertambah 24 orang, yakni 17 dari Probolinggo, empat dari Lamongan, dua asal Kabupaten Madiun dan satu dari Kota Madiun.   

Justru, Surabaya yang memiliki angka penambahan tertinggi dan kematian tertinggi tak ada penambahan pasien sembuh. 

Untuk kasus meninggal dunia hingga saat ini tercatat 294 orang (8,07 persen) atau bertambah 9 orang. Selain 3 dari Surabaya, dua orang asal Lamongan, ada penambahan masing-masing satu. Yakni daerah Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, Magetan dan Bojonegoro 

Terkait warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim 5.682 orang. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 23.635. 

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengimbau masyarakat untuk tetap menaati peraturan terkait protokol kesehatan. 

"Hingga hari ini masih terus ada penambahan. Kami tekankan,penyakit ini sangat serius dan penularannya sangat berbahaya," tegasnya


(ADI)

Berita Terkait