Jagongan Jail Café, Menikmati Sajian Khas Penghuni Lapas

Pengunjung menikmati sajian di Jagongan Jail Café and Barbershop yang dikelola para penghuni Lapas. (foto/metrotv) Pengunjung menikmati sajian di Jagongan Jail Café and Barbershop yang dikelola para penghuni Lapas. (foto/metrotv)

MALANG:  Stigma negatif kerap masih melekat pada narapidana atau warga binaan Lembaga Pemasyarakatan. Namun di balik tembok pagar tinggi berkawat duri,  banyak keterampilan yang diajarkan hingga meraih prestasi.

Salah satunya bisa terlihat di Jagongan Jail Café and Barbershop. Tempat nongkrong dan potong rambut yang berada di samping Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1A Lowokwaru – Kota Malang baru saja dibuka pertengahan Juli 2020.

Berbeda dengan kafe dan barber lainnya, Jagongan Jail beranggotakan warga binaan Lapas Kelas 1-A Lowokwaru Malang.  Tidak semua warga binaan,  namun hanya yang berkelakukan baik dan tidak melakukan pelanggaran minimal selama 2 tahun yang berhak menjadi operator cafe.

"Sebelum bergabung di Jagongan Jail,  kami mendapatkan keterampilan khusus selama beberapa bulan.  Mulai dari menjadi barista kopi, koki, potong rambut atau barber hingga pelukis hingga manajemen usaha, " ujar  Ferdian Rahmadani, salah warga binaan yang bekerja di Jangongan Cafe.

Meski baru berusia kurang dari satu bulan,  Jagongan Café sudah memiliki pelanggan tetap  yang hadir setiap hari mulai pukul 10.00 WIB  hingga 21.00 WIB.    

Selain menikmati beragam kopi dan jajanan di tongkrongan bergaya tradisional Jawa,  setiap pelanggan juga dapat mencuci mata melihat keindahan karya lukisan serta hasil kerajinan dari warga binaan.

Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa sekaligus merapikan rambut mereka di barber shop. Melalui Jagongan Jail,  selain dapat memberikan keuntungan ekonomi juga diharapkan bisa memberikan bekal keterampilan dan usaha bagi penghuni lapas saat selesai mejalani masa hukuman.

 


(TOM)