Unusa Terapkan Program Perkuliahan Mayor-Minor

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (ft/hum) Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (ft/hum)
SURABAYA :  Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mempersiapkan program belajar mayor-minor. Melalui program ini, mahasiswa bisa mengikuti atau mengambil mata kuliah yang ada di program studi lain. 
 
"Program ini akan diberlakukan di Fakultas Ekonomi Bisnis Teknologi Digital (FEB-TD) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)," kata Wakil Rektor I Unusa, Prof. Kacung Marijan, Sabtu 8 Mei 2021. 
 
Prof. Kacung menjelaskan, program belajar mayor-minor adalah bagian untuk mendukung program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam penerapan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Misal, mahasiswa non kesehatan,  bisa mempelajari mata kuliah dari program studi lain. 
 
"Mahasiswa bisa mengambil program mayor-minor, sejak semester 3," terangnya 
 
Menurutnya, dalam mengikuti program mayor-minor ini mahasiswa tidak dibedakan ketika mengikuti mata kuliah minor yang dipilih. Mahasiswa tetap dalam satu kelas yang sama dengan mahasiswa lain. 
 
"Jadi mahasiswa prodi Akuntansi yang mengikuti mata kuliah prodi Sistem Informasi, akan dijadikan satu dengan mahasiswa sistem informasi tersebut," paparnya. 
 
Meski demikan, lanjut Kacung program mayor-minor ini memiliki sifat tidak wajib untuk diambil oleh mahasiswa. Jika mahasiswa tidak ingin mengambil program tidak masalah. 
 
"Jadi mereka akan menekuni atau memiliki keahlian mayor saja, tanpa adanya keahlian minor atau mata kuliah di program studi lain," beber Kacung. 
 
Dia menambahkan, mahasiswa yang ikut program ini bisa mengikuti mata kuliah (minor) mulai tingkatan dasar hingga membuat mahasiswa ini bisa dikatakan mahir dalam kompetensi minor tersebut. 
 
"Jadi mahasiswa ini harus serius dalam menekuni kompetensi minornya lebih terstruktur, dan kompetensi mayornya tetap mahir," jelas pria lulusan S-3 di Australian National University itu. 
 
Pada tahap pertama penerapan program belajar mayor-minor akan diterapkan pada FEB-TD dan FKIP, berikutnya secara bertahap akan dilakukan pada semua fakultas. 
 
Sementara itu, Dekan FEB-TD Unusa, Dr. Ubaidillah Zuhdi menjelaskan, program mayor-minor ini prodi bisa lebih mengembangkan kompetensi peserta didik, sehingga mahasiswa dari akuntansi bisa memahami mata kuliah dari sistem informasi. 
 
"Multi kemampuan seperti ini sangat dibutuhkan di era digitalisasi," terangnya. 
 
Pria yang akrab disapa Ubay menjelaskan, jika program mayor minor ini membuat mahasiswa faham tidak hanya pada kompetensi dari mayor saja, tapi juga faham dengan kompetensi minornya. 
 
"Jadi contohnya mahasiswa akuntasi akan faham dengan pelajaran dari prodi Sistem Informasi atau bahkan manajemen," ucapnya. 
 
Ubay berharap selain memiliki kompetensi mayor mahasiswa juga bisa menguasai kompetensi lain, kompetensi minor. 
 
"Harapan kami mahasiswa Unusa memiliki daya saing lebih karena memiliki keahlian tidak hanya satu bidang saja," katanya.


(TOM)

Berita Terkait