8 Nama Makanan Indonesia yang Berasal dari Bahasa Asing, Berikut Sejarahnya

bakso lobster (Foto / Istimewa) bakso lobster (Foto / Istimewa)

SURABAYA : Banyak dari nama makanan Indonesia yang berasal dari bahasa asing. Setelah diserap, pengucapannya disesuaikan dengan aksen orang-orang Indonesia. Hal ini tak lepas dari hasil akulturasi dengan makanan dari negara lain.

Berikut 8 nama makanan Indonesia yang berasal dari kata dalam bahasa asing :

1.Bakso

Bakso merupakan makanan rakyat di Indonesia yang begitu digemari oleh semua kalangan. Makanan ini berasal dari wilayah Fuzhou, Provinsi Fujian, Cina. Mulanya, bakso tercipta dari seorang pria yang mencoba melembutkan daging yang dimasak agar dapat dimakan oleh ibunya. Nama ‘bakso’ sendiri juga berasal dari bahasa Mandarin, dimana ‘bak’ berarti daging (babi) dan ‘so’ artinya kuah.

2.Bakpia

Sama dengan bakso, nama ‘bakpia’ juga berasal dari bahasa Mandarin. ‘Bak’ memiliki arti daging (babi), sedangkan ‘pia’ berarti kue. Dengan demikian, bakpia memiliki arti sebagai kue yang berisikan daging. Namun pada perkembangannya, isi bakpia kini tak hanya berasal dari daging, tetapi juga buah-buahan hingga cokelat.

3.Bistik

Bistik merupakan masakan yang terbuat dari daging (sapi) dalam potongan besar yang disajikan dengan kentang rebus sayur-sayuran lainnya. Meskipun terdengar sangat lokal, nama makanan ini berasal dari bahasa Belanda. Dalam bahasa Belanda, makanan tersebut disebut dengan nama biefstuk. Bangsa Belanda lah yang memperkenalkan makanan itu kepada orang-orang Indonesia pada masa penjajahan.

4.Perkedel

Selain bistik, perkedel juga merupakan makanan yang diperkenalkan oleh bangsa Belanda saat masa penjajahan di Indonesia. Sejak awal, makan ini terbuat kentang dengan campuran daging cincang yang dibentuk bulat-bulat gepeng dan digoreng. Nama perkedel sendiri juga berasal dari bahasa Belanda. Dalam bahasa Belanda, makanan ini bernama ‘frikadeller’ atau ‘frikadel’.

Baca juga : Rasuna Said Jadi Google Doodle Hari Ini, Siapa Dia?

5.Lekker

Lekker merupakan kue tipis yang berbahan dasar telur, tepung terigu, susu, gula dan air. Tidak ada yang tahu pasti kapan dan oleh siapa makanan ini tercetus. Namun nama ‘lekker’ sendiri berasal dari bahasa Belanda yang artinya enak. Konon, orang-orang Belanda pada masa penjajahan selalu mengucapkan ‘lekker’ atau enak setiap kali mencicipi kue tersebut.

6.Semur

Meskipun terdengar sangat lokal, nama ‘semur’ ternyata berasal dari bahasa Belanda. Semur berasal dari kata ‘smoor’ yang memiliki arti ‘rebus’ atau ‘smoren’ yang berarti mendidih. Untuk membuat semur, seseorang memang harus merebus bahan-bahan terlebih dahulu. Tidak ada patokan khusus tentang bahan utama, tetapi semur di Indonesia biasanya terbuat dari daging sapi, tahu, ikan laut, hingga jengkol.

7.Bakmi

Bakmi merupakan makanan hasil akulturasi Indonesia dan Cina. Nama ‘bakmi’ juga berasal dari bahasa Mandarin. ‘Bak’ memiliki arti daging (babi), sedangkan ‘mi’ yang dibaca ‘myen’ di bahasa asalnya berarti mi. Makanan ini memang merupakan olahan mi dengan tambahan daging.

8.Tahu

Tahu merupakan makanan rakyat yang sangat digemari di Indonesia. Nama tahu sendiri diambil dari bahasa Mandarin. Dalam bahasa tersebut, tahu berasal dari kata ‘Tao’ yang memiliki arti kacang kedelai. Sementara itu, kata ‘hu’ berarti dihancurkan menjadi bubur.


(ADI)

Berita Terkait