Amuk Warga Tengger Gegara Satgas Covid-19, Polisi Cari Pelaku Perusakan Fasum!

Spanduk sosialisasi protokol kesehatan dirusak warga Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Lumajang. (metrotv) Spanduk sosialisasi protokol kesehatan dirusak warga Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Lumajang. (metrotv)

LUMAJANG: Aparat kepolisian mulai menyelidiki kasus kerusuhan berujung perusakan fasilitas umum di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Lumajang.  Kondisi desa berangsur kondusif, meski bekas kerusakan  tak kunjung dibersihkan. 
 
Dari pantuan di lokasi,  sejumlah fasilitas umum seperti gapura batas desa, dua pos penyekatan dan poskamling di Desa Ranupani Kecamatan Senduro, Lumajang mengalami kerusakan parah. 

Di pos penyekatan batas desa ini, dua bangunan porak poranda. Mulai dari atap, bangunan tiang hingga jendela kacanya.  Selain itu, bangunan pos kamling di Dusun Sidodadi, Desa Ranupani juga tampak rusak. Bahkan, dua unit pentongan atau alat ronda juga dirusak. 

"Pihak desa telah mendata,  ada  tiga bangunan milik desa yang rusak parah. Kalau nilai kerugian pasti belum,  kemungkinan  mencapai ratusan juta rupiah. " ujar Nunuk Winarsih, Plt. Sekretaris Desa Ranupani. 

BACA: Wali Kota Mojokerto Kirim Surat Cinta untuk Puluhan Anak Terjangkit Covid-19

 
Sementara Kapolsek Senduro,  AKP  Joko Wintoro mengatakan pihaknya  telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).  "Dalam waktu dekat,  kami akan memeriksa sejumlah saksi dan terduga pelaku perusakan bangunan fasilitas umum ini, " ujarya. 

Kerusuhan ini bermula saat Tim Gugus Tugas Covid-19 melakukan sidak acara adat entas-entas suku Tengger yang digelar kepala adat atau biasa disebut romo dukun. 

Petugas yang menurunkan paksa tenda acara memicu amarah dari warga suku Tengger.  Akhirnya merekan melakukan  aksi demonstrasi yang berujung perusakan fasilitas umum. 
 


(TOM)