771 Perawat Jatim Positif Covid-19, 21 Meninggal Dunia

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur mengungkap sebanyak 771 perawat di Jawa Timur terkonfirmasi positif covid-19 dan 21 lainnya meninggal dunia. Namun, hingga kini baru 50 persen yang mendapatkan insentif. Selain mengenai insentif, perawat juga mendesak dilakukan tes swab secara berkala untuk meminimalisir jumlah perawat terpapar covid-19. 
 
Dari data DPW PPNI Jatim hingga 18 Agustus 2020, jumlah total perawat di Jatim sebanyak 78.964 perawat. Mereka tersebar di 38 kota/kabupaten di Jatim. Namun, 771 perawat di antaranya terkonfirmasi positif covid-19 dan 21 lainnya meninggal dunia.
 
Ketua DPW PPNI Jawa Timur, Nursalam mengatakan dari 21 perawat yang meninggal dunia hingga kini baru 11 perawat yang mendapatkan insentif. Sedangkan sisanya, masih terkendala persyaratan administrasi. Sesuai aturan, perawat yang meninggal dunia akan mendapatkan insentif dari pemerintah sebesar Rp 7,5 juta per bulan. 

"Sedangkan, insentif tambahan dari PPNI juga ada, namun jumlahnya tertentu. Disisi lain, kami juga mendesak para pe rawat yang positif covid-19 juga mendapatkan insentif," terangnya.
 
PPNI Jatim juga mencatat, Kota Surabaya menjadi jumlah perawat tertinggi yang terpapar covid-19, yakni sebanyak 243 perawat positif covid-19 dan delapan lainnya meninggal dunia. Disusul Sidoarjo sebanyak 83 perawat positif covid-19 dan tiga lainnya meninggal dunia. Sedangkan, Gresik sebanyak 56 perawat positif covid-19 dan satu lainnya meninggal dunia. 


(ADI)

Berita Terkait