Parah, Bansos Covid-19 Orang Meninggal Dicairkan Oknum Perangkat Desa

Proses pencarian bansos BPNT di Magetan melalui e-warung (Foto / Metro TV) Proses pencarian bansos BPNT di Magetan melalui e-warung (Foto / Metro TV)

MAGETAN : Penyelewengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa sembako terjadi di Magetan. Dugaan penyelewengan bantuan sosial program Kementrian Sosial bagi yang terdampak covid-19 tersebut dilakukan oleh oknum perangkat Desa Klagen Gambiran.

Bansos tersebut berupa sembako, sayuran dan buah-buahan senilai Rp200 ribu setiap bulannya. Diduga oknum perangkat desa yang mencairkan bansos itu beinisial VK. Modusnya ia menguasai KKS sejumah warga yang telah meninggal dunia.

Setelah dikuasai, kemudian kartu tersebut digesekkan di e-warung untuk mengambil bantuan. Parahnya aksi ini sudah dilakukan selama kurang lebih satu tahun.

Menurut Wahyu Trihono, pemilik toko e-warung dirinya baru mengetahui KKS orang yang meninggal bisa dicairkan setelah absen penerima sembako disesuaikan abjad yang sebelumnya dilakukan secara acak.

"Selama ini agen tidak diberitahu ada 4 orang yang meninggal dan dicairkan oleh oknum perangkat desa itu," katanya, Selasa 4 Mei 2021.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Magetan, Yayuk Sri rahayu membenarkan adanya pencairan bansos orang meninggal yang dilakukan oleh oknum perangkat Desa Klagen Gambiran.

"Kami sudah turun ke lapangan dan menarik KKS itu untuk diusulkan dilakukan verifikasi dan penghapusan oleh Kemensos," katanya.

Kini pembagian sembako kembali dilakukan oleh e-warung yang sebelumnya dilakukan oknum perangkat desa yang dibagikan di kantor PKK demi meraup keuntungan besar. Masyarakat lebih senang dikelola e-warung karena komiditi sembakonya lebih berkualitas.

 


(ADI)

Berita Terkait