Museum Trinil, Fosil-fosil Zaman Purba yang Berserakan

Benda-benda bersejarah hanya tersimpan di rak sederhana Museum Trinil. (metrotv) Benda-benda bersejarah hanya tersimpan di rak sederhana Museum Trinil. (metrotv)

NGAWI: Museum Trinil di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi menyimpan berbagai koleksi benda purbakala. Mulai fosil manusia dan binatang purba tersimpan. 

Hingga saat ini, sejumlah peneliti dan arkeolog dari luar negeri kerap berkunjung. Mulai dari Belanda, Prancis, jerman dan negara asing lainnya. Ini menunjukkan jika Kabupaten ngawi dengan keberadaan berbagai situs zaman purba ini dapat menjadi daya tarik di internasional. 

Namun sayangnya, potensi museum yang bisa menjadi ikon Kabupaten Ngawi ini belum tergarap maksimal. 
Sejumlah benda atau barang temuan hanya disimpan pada sebuah rak, tanpa ada pelindung sama sekali.  

Termasuk gading gajah purba berukuran raksasa yang ditemukan sekitar tahun 2018, hanya diletakan di lantai. Di museum ini juga ada fosil purba pertama yang ditemukan di luar Eropa, yaitu spesimen "Manusia Jawa",   pithecanthropus erectus.  

"Untuk temuan-temuan  batu-batu ini ditempatkan pada rak. Sedangkan untuk fosil atau barang yang lain sudah disimpan di dalam museum, " ujar Catur Hari Kumono, Juru Pemelihara Museum Trinil 

Diakuinya, Museum Trinil seharusnya bisa terus dikembangkan. Termasuk di bagian belakang museum yang berada di seberang Sungai Bengawan Solo diyakini masih banyak menyimpan sisa-sisa kehidupan purba.  Salah satunya pohon yang  masih hidup ratusan tahun. 

Sayang, benda-benda berharga bagi sejarah peradaban manusia ini seperti terabaikan. 
 


(TOM)

Berita Terkait