Tuntut Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Aremania Bopong Pocong hingga Keranda

Ribuan Aremania menuntut pengusutan Tragedi Kanjuruhan (Foto / Metro TV) Ribuan Aremania menuntut pengusutan Tragedi Kanjuruhan (Foto / Metro TV)

MALANG : Ribuan Aremania kembali turun ke jalan menuntut tragedi Kanjuruhan yang merenggut nyawa 135 jiwa diusut tuntas, Kamis 27 Oktober 2022. Selain membawa spanduk tuntutan, Aremania juga mengenakan pakaian serba hitam hingga membopong pocong dan keranda jenazah.

Sebelum menyuarakan tuntutannya, mereka berkumpul di Alun-alun Kota Malang. Kemudian mereka berjalan kaki menelusuri kawasan Jalan Basuki Rahmat, kawasan Kayutangan, hingga menuju simpang empat Rajabali. Dari simpang empat Rajabali ini Aremania bergerak menuju kawasan Bundaran Tugu Malang melalui Jalan Kahuripan hingga tiba di depan Balai Kota Malang.

Aksi longmarch atau jalan kaki ini sempat membuat jalan protokol di Kota Malang lumpuh total. Sepanjang jalan pun Aremania juga terlihat tertib dan membuat barikade barisan dengan tali. Mereka berjalan memenuhi setengah dari jalan protokol tanpa pengawalan dari pihak kepolisian atau petugas terkait.

"Humanity Above All, 01.10.2022. Malang," begitu tulisan di spanduk yang dibawa Aremania.

Di depan Balai kota Malang ribuan Aremania ini melakukan aksi orasi sambil meletakkan simbol pocong di jalan dengan dikalungi syal Arema. Keranda jenazah juga diusung dan diletakkan tepat di depan massa Aremania. Pocongan dan keranda jenazah diusung sebagai bagian menggambarkan tragedi kemanusiaan ini begitu mengguncang Aremania dan warga Malang raya pada umumnya.

baca juga : Tiga Tersangka Pesta Sabu di Pohon, Polisi : Dua Orang Pengendar Lama

Aremania mengawali aksi di kawasan Bundaran Tugu Malang dengan menyanyikan lagu Bagimu Negeri, dilanjutkan dengan lagu Gugur Bunga. Selanjutnya dipimpin satu orang para Aremania membacakan 9 tuntutan yang diikuti oleh ribuan massa aksi. Menariknya selama masa aksi tak ada seorang pun kepolisian berpakaian dinas yang mengamankan jalannya demonstrasi.

Terlihat hanya beberapa petugas dinas perhubungan (Dishub) dan petugas Satpol PP berseragam dinas yang bersiaga dan berjaga di Balai Kota Malang.


(ADI)