PROBOLINGGO: Aksi jemput paksa jenazah covid-19 kembali terjadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Kali ini, puluhan kerabat pasien mengambil paksa jenasah di RSU Wonolangan Dringu.
Aksi jemput paksa itu sempat viral di media sosial. Dari rekaman video amatir warga, nampak puluhan keluarga pasien beramai-ramai membawa jenazah nenek berinisal L, warga Desa Lemah Kembar, Sumberasih di RSU Wonolangan Dringu.
Video berdurasi satu menit 40 detik itu menunjukkan puluhan orang mengotong begitu saja jasad L dari halaman rumah sakit ke atas truk.
Direktur RSU Wonolangan, Mariani Indahri membenarkan kejadian ini. Dijelaskan, pasien masuk rumah sakit sehari sebelumnya dengan keluhan gangguan pernafasan.
"Berdasarkan hasil foto paru-paru ada pneumonia. Pasien pun ditempatkan di ruang isolasi sesuai standart prosedur kewaspadaan selama masa pandemi covid-19," ujarnya.
Namun pihak keluarga tetap nekat mengambil jenazah, meski pihak rumah sakit sudah menjelaskan jika pemakaman harus sesuai protokol kesehatan dan tidak mau menunggu hasil test swab yang belum keluar.
Sementara Kapolres Probolinggo, AKBP Ferdy Irawan mengatakan pihaknya segera bertindak dan meminta warga yang terlibat aksi ambil paksa jenazah untuk menyerahkan diri karena melakukan perusakan fasilitas umum dan melanggar ketentuan kewaspadaan selama pandemi covid-19.
"Kami menghimbau pada masyarakat yang terlibat dalam pengambilan jenazah di RSU Wonolangan untuk segera menyerahkan diri pada polisi, " pintanya.
Selain itu, polisi juga melakukan upaya persuasif melalui kepala desa dan perangkatnya agar warga yang melakukan aksi anarkis dalam penjemputan paksa jenazah mau menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
(TOM)