Pesantren Nurul Jadid dan LKPBT Jatim Teken MoU Beasiswa ke Tiongkok

Kepala Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, K.H Abdul Hamid Wahid foto bersama usai teken MoU bersama dengan Ketua LKPBT Jawa Timur. ANTARA/HO-Humas Ponpes Nurul Jadid Paiton. Kepala Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, K.H Abdul Hamid Wahid foto bersama usai teken MoU bersama dengan Ketua LKPBT Jawa Timur. ANTARA/HO-Humas Ponpes Nurul Jadid Paiton.

Probolinggo: Pondok pesantren Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo dengan Lembaga Koordinasi Pengembangan Bahasa Tionghoa (LKPBT) meneken perjanjian kerja sama (MoU) untuk pengembangan kurikulum terintegrasi dan pengajaran bahasa mandarin serta beasiswa studi ke Tiongkok. Kerja sama mencakup banyak aspek, seperti sejarah, budaya, dan lain sebagainya.

“Dan kehidupan sosial di Republik Rakyat Tiongkok. Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan kontekstual kepada siswa di pesantren akan peran penting Tiongkok dalam tatanan global saat ini,” jelas Kepala Pesantren Nurul Jadid Paiton KH Abdul Hamid Wahid dikutip dari Antara pada Selasa, 27 Februari 2024.  

Kiai Hamid memaparkan kerja sama ini bentuk upaya Pesantren Nurul Jadid memberikan pendidikan yang holistik kepada siswanya. Selain itu, kerja sama ini tidak hanya membahas aspek keagamaan saja karena menyentuh aspek linguistik dan kultural yang relevan dalam globalisasi.

“Kami percaya bahwa pemahaman yang lebih baik tentang bahasa Mandarin dan budaya Tiongkok akan membuka pintu peluang yang lebih bagus bagi masa depan mereka,” imbuh Kiai Hamid.

Ketua Lembaga Koordinasi Pengembangan Bahasa Tionghoa Jatim, Soh Sian Gwan juga memberikan penyambutan yang baik dalam kerja sama ini dengan berkomitmen terhadap pengembangan bahasa Mandarin di Pesantren Nurul Jadid.

“Kami berkomitmen untuk mendukung pengembangan bahasa mandarin dan melanjutkan studi di Tiongkok untuk santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, melalui kerja sama ini,” tutur Soh Sian Gwan.

Kerja sama ini diharap memberi kontribusi positif untuk meningkatkan pemahaman lintas budaya dan memperkuat hubungan Indonesia-Tiongkok. Kerja sama ini juga menjadi bentuk komitmen memperluas wawasan dan mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi pemimpin global. Terutama agar memastikan generasi muda beradaptasi bersama dinamika dunia yang semakin kompleks.

“Diharapkan, kolaborasi ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua belah pihak serta mendorong kerja sama lebih lanjut dalam bidang pendidikan dan budaya,” pungkas Soh Sian Gwan.


(SUR)

Berita Terkait