Klaster Bangkalan Meluas, 14 Santri di Surabaya Positif Covid-19

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Sebanyak 14 santri di pondok pesantren (ponpes) Surabaya dinyatakan positif covid-19. Para santri ini diduga tertular temannya yang berasal dari Kabupaten Bangkalan, Madura. Ke-14 santri tersebut saat ini dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya.

Penanggungjawab RSLI dr Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengatakan, ke-14 santri yang diketahui positif covid-19 bermula dari dua santri asal Madura yang terjaring penyekatan di Jembatan Suramadu. Keduanya lantas dites swab antigen dan hasilnya positif covid-19.

"Dua santri itu dinyatakan positif terinfeksi covid-19 berdasarkan hasil tes swab PCR. Kemudian Satgas Covid-19 melakukan pelacakan terhadap seluruh santri di pesantren tersebut," katanya, Kamis 10 Juni 2021.

Setelah terkonfirmasi positif, petugas melakukan pengembangan tracing dan swab PCR kepada semua santri pondok. Hasilnya, 14 santri dinyatakan positif covid-19. Meski begitu, Nalendra tak mengungkap dari pesantren mana saja mereka berasal. "CT Value dari 14 orang tersebut berada di bawah angka 25. Untuk itu supaya menjadi perhatian khusus bagi semua pihak," ucapnya.

BACA JUGA : Polisi Bongkar Praktik Mafia Tanah Bernilai Ratusan Miliyar di Surabaya

Dia menambahkan, sejak 6 Juni 2021, RSLI sudah menerima hasil penyekatan Suramadu maupun kiriman dari Bangkalan. Total yang sudah masuk dari klaster Madura tercatat 82 orang, terdiri atas 58 laki-laki dan 24 perempuan. "Dari jumlah itu, ada 10 orang nilai CT valuenya antara 25-35. Sedang CT Value di bawah 25 sebanyak 65 orang," katanya.

Mengantisipasi adanya varian baru, pihaknya terus mengirimkan sampel untuk pasien yang patut diduga terpapar varian baru. "Hal ini agar bisa mendapatkan konfirmasi dan validasi dari yang berwenang yaitu ITD dan Balitbangkes Jakarta pusat,” katanya.

Lebih jauh dia menyatakan, daya tampung RSLI sebanyak 400 bed. Saat ini terisi 226 pasien sehingga masih ada tersisa 174. Jika pasien sudah 300-an, sesuai ketentuan WHO dianggap penuh atau 70 persen kapasitas bed. Jika itu terjadi, RSI akan melakukan langkah-langkah lanjutan.

"Kami juga sudah membantu meminjamkan 50 bed untuk tindak lanjut penanganan kasus bangkalan dan penyekatan Suramadu,” pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait