Budidaya Labu Madu, Komoditas Ekspor yang Menjanjikan Peluang Bisnis

Budidaya labu madu di Ponorogo (Foto / Metro TV) Budidaya labu madu di Ponorogo (Foto / Metro TV)

PONOROGO : Labu madu yang dikembangkan oleh sejumlah petani di Ponorogo, Jawa Timur menjanjikan peluang bisnis yang cukup menarik, baik untuk memenuhi pasar domestik atau sebagai komoditas ekspor. Tanaman buah yang belum banyak dikembangkan tersebut juga diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan sehingga memiliki nilai jual tinggi. 

Budidaya labu madu ini dikembangkan oleh petani Desa Tatung, Kecamatan Balong, Ponorogo. Buah yang memiliki nama lain butternut pumkin saat ini sedang banyak diminati masyarakat karena banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Kandungan kalsium serta tinggi serat buah ini dinilai cocok sebagai makanan  pendamping asi untuk anak-anak, Kamis 20 Agustus 2020. 

Selain manfaat untuk kesehatan, buah yang masih satu keluarga dengan melon, ketimun dan juga labu kuning ini juga menjanjikan peluang bisnis yang cukup menarik. Hal tersebut dikarenakan proses pembudidayaan yang tergolong mudah, sehingga petani tidak harus mengeluarkan modal atau biaya ekstra. Sementara nilai jual buah ini cukup tinggi. 

Menurut salah satu petani sekaligus seorang eksportir, butternut pumpkin ini belum banyak dikembangkan oleh masyarakat Indonesia sehingga peluang untuk memenuhi pasar domestik masih cukup luas. 

"Sementara pasar luar negeri yang permintaanya cukup  besar adalah negara Singapura," kata eksportir labu madu, Chandra Sega Gunawan. 

Masa budidaya tanaman labu madu ini hanya berkisar dua setengah bulan saja. Disiplin dalam merawat tanaman menjadi kunci keberhasilannya. Selain diolah menjadi makanan, diluar negeri labu madu ini juga banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuat kosmetik. 


(ADI)

Berita Terkait