Petugas Ambulans di Malang Dianiaya Oknum Aremania

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

MALANG : Petugas ambulans dilaporkan jadi korban penganiayaan oleh oknum suporter Aremania. Dugaan penganiayaan dilakukan saat acara peringatan ulang tahun ke-35 Arema di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Korban atas nama Muhammad Nauval Akbar (18) warga Jalan Ciliwung, Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

"Saya mengalami luka lebam di bagian tangan dan kakinya, akibat pukulan sejumlah oknum suporter Aremania," katanya, Jumat 12 Agustus 2022.

Nauval menyatakan, awalnya tiga orang suporter terjatuh dari pikap sound yang ada di depan pintu VIP Stadion Kanjuruhan, Kepanjen. Dari sanalah ambulan dari tim NZR yang disiagakan bergerak mengevakuasi korban. Oknum suporter tersebut akhirnya memaksa ketiga korban untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.

Relawan ambulans dari tim NZR lantas memberikan pengertian bahwa melakukan observasi dan perawatan luka tidak boleh membawa lebih dari satu korban, dalam satu ambulans. "Kami memberikan pengertian bahwa saat observasi dan perawatan luka harus melakukan observasi dan perawatan luka dan sesuai SOP ambulans tidak boleh membawa pasien lebih dari satu korban," terangnya.

Baca juga : Solar di Tuban Langka, Sopir Truk Nginap di SPBU

Menurutnya, saat itu timnya tengah mengkoordinasikan dengan ambulans lain yang tengah berada di lokasi kejadian. Tetapi penjelasan kru ambulans itu tak dapat diterima oleh para oknum suporter itu. Mereka yang sudah terpancing emosi, lantas mencaci maki dan memukuli seorang relawan ambulan yang tengah mengevakuasi korban dari suporter Aremania yang terluka.

"Setelah dilakukan pemukulan, kami menjalani visum dan melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Malang," kata dia.

Sementara itu, Koordinator relawan ambulan NZR Hafiz Iqbal mengungkapkan, saat kejadian kemarin ada banyak orang yang di lokasi. Ia sendiri tak tahu siapa yang memukul rekannya yang tengah mengevakuasi seorang Aremania yang tengah terluka. "Kalau yang memukul tidak tahu mas. Karena kondisi dikerubung (dikepung) banyak orang. Korban kondisi abrasi luka lebam di tangan dan kaki saja," ujarnya.

Korban dipastikan tidak mengalami luka parah dan hanya mengalami luka lebam. Namun demi memberikan efek jera, relawan ambulan itu lantas mengadukan peristiwa ini ke Mapolres Malang, pada Kamis sore kemarin. Aduan korban diterima oleh petugas kepolisian bernama Aipda Prima Sugeng.

Selain luka yang dialami korban, mobil ambulan kerusakan di pintu kemudi. Hingga berita ini ditulis pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut.

 


(ADI)

Berita Terkait